Jember _ Jempolindo.id _ Antisipasi Bencana, BMKG selenggarakan Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG), untuk mengedukasi penyelamatan diri, jika terjadi bencana. Acara itu bertempat di aula TPI Puger, Kecamatan Puger Kabupaten Jember Jawa Timur. Pada Kamis(16/3/2023).

Baca juga : BPBD Jember Peduli Erupsi Semeru, Kirim Logistik dan Personil
Menghadiri acara itu, diantaranya Forpimda Kabupaten Jember, Jajaran OPD, Muspika Kecamatan Gumukmas, Pemdes se Kabupaten Jember selatan dan peserta sekolah lapang gempa bumi.
Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa edukasi penyelamatan diri itu penting, agaar semua dapat mempersiapkan diri, jika terjadi bencana.
“Jember bagian selatan, merupakan wilayah rawan bencana. Seperti pemaparan BMKG tadi, terlihat bahwa sepanjang garis pantai Jember selatan, merupakan garis berwarna merah,” kata Hendy.
Artinya, kata Hendy sepanjang garis pantai merupakan kawasan yang mendapatkan perhatian bersama. Kemungkinan terjadinya tsunami tinggi.
“Kita tidak berharap ada bencana, naudzubillah. Namun kita perlu berikhtiar, dalam menghadapi terjadinya bencana. Sehingga, jika kemungkinan terjadinya bencana, sudah memiliki persiapan yang cukup,” ujarnya.
Dari pemaparan simulasinya BMKG, kata Hendy ternyata air laut itu melompatai Pulau Nusa Barong. Artinya potensi itu memang ada.
“Oleh karenanya, menjadi penting sosialisasi, dan latihan edukasi penyelamatan diri dan evakuasi,” katanya.
Hendy juga menghimbau untuk memanfaatkan Masjid sebagai tempat peringatan terjadinya bencana.
“Nanti kita pasang sirene peringatan. Karena, jika terjadi bencana, kita hanya punya waktu 20 menit untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Hendy, maka perlu adanya pemahaman tentang penyelamatan diri. Termasuk mengetahui jalur – jalur evakuasi.
“Kita akan libatkan, siswa – siswi untuk menjadi duta, agar membantu memberikan pemahaman dan edukasi tentang upaya penyelamatan diri, serta petunjuk arah evakuasi,” tandasnya. (Gito)