Jember _ Jempolindo.id _ Zakat, infak, dan Shodaqoh merupakan jalan keluar, untuk menanggulangi permaslahan sosial. Diantaranya, kemiskinan dan pengangguran. Pernyataan itu disampaikan Komisioner BAZNAS Kabupaten Jember Abdul Aziz, saat menggelar sosialisasi Zakat di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Rabu (15/02/2023).
Baca juga : Kades Kertonegoro Ekstra Hati Hati Usulkan Program PTSL
Pada acara sosialisasi yang berbarengan dengan santunan kaum dhuafa itu, dihadiri oleh seluruh jajaran Pemerintahan Desa yang ada di Kecamatan Jenggawah.
Menurut Komisioner BAZNAS Kabupaten Jember Abdul Aziz, Kewajiban zakat, bukan hanya sekedar doktrin agama, melainkan sebuah jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan sosial.
Menyitir Alquran Surat Al munafikun ayat 10,
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
Artinya : Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh”
“Tanggung jawab kita, untuk membangun kesadaran, bagaimana Allah menyampaikan dalam Al munafikun ayat 10, bahwa kita diperintahkan untuk berinfak, sebagian dari Rizki yang Allah telah berikan,” katanya.
Alumni Universitas Jember itu. mengingatkan, agar kelak tidak timbul penyesalan. Setelah tidak ada kesempatan untuk menjalankan perintah Nya.
“Sebelum ajal menjemput, Allah menggambarkan penyesalan manusia, dengan mengatakan, andaikata Allah menunda ajal ini sedikit saja, niscaya kami akan berhodaqah, dan kami termasuk orang-orang Sholih,” ujarnya.
