Jember – Banjir bandang melanda 3 Kecamatan di Kabupaten Jember. diantaranya meliputi Rambipuji, Panti, dan Kaliwates. Diketahui, data sementra TRC BPBD Jember 150 rumah terdampak parah.
Hingga saat ini, diketahui 1 orang meninggal dunia akibat terbawa arus sungai dan tertimbun longsor. Sedangkan 1 orang lagi belum diketemukan.
Banjir bandang itu terjadi di aliran Sungai Semangir dan Sungai Dinoyo yang hulunya berada di lereng Pegunungan Argopuro, Kecamatan Panti.
Salah seorang warga Perum Bumi Mangli Kecamatan Kaliwates, Susilo mengatakan, air masuk menerjang komplek perumahan sekitar pukul 15.30 Wib, Minggu (9/1/2022) sore.
Kemudian air meluap dan merendam ke pemukiman warga setinggi kurang lebih 100-130 cm.
“Saya takut tadi air itu tiba-tiba mengalir deras dan cepat. Bahkan tadi ketinggian awalnya setinggu lutut dengan cepat langsing setinggi leher (orang dewasa),” ucap Susilo saat dikonfirmasi wartawan dilokasi kejadian.
Sehingga, banjir itu menerjang dan merusak jalanan umum perumahan di wilayahnya.
“Mayoritas jalanan yang sudah di bangun paving itu. Langsung terangkat semua paving bahkan pasirnya. Akhirnya jalanan rusak parah. Tidak bisa dilewati motor dan mobil. Bahkan banjir bandang itu juga merusak dan memutus saluran air dari PDAM,” ujarnya.
“Bahkan tadi ada motor yang terbawa arus dan terkubur di jalanan rusak karena arus air banjir sangat deras,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Jember Sigit Akbari menjelaskan, terkait dampak banjir bandang itu berdampak pada 3 wilayah Kecamatan di Jember.
“Diantaranya Kecamatan Panti, Rambipuji, dan Kaliwates. Paling parah sementara ini di komplek perumahan Bumi Mangli ini,” jelasnya.
Untuk korban dari bencana banjir bandang nihil, lanjut Sigit.
“Tapi dari informasi sementara selain banjir bandang ini, juga ada dampak kerusakan di Kecamatan Rambipuji masih kami tinjau,” ungkapnya.
“Dan dampak longsor di Kecamatan Panti juga masih kami lakukan peninjauan juga,” sambungnya. (Fit)