JEMBER – RSD Kalisat menggelar Workshop yang bertujuan untuk membantu program pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Workshop itu bertema “Resusitasi Neonatus”. Tepatnya di Aula RSD Kalisat di Jalan MH. Thamrin Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember, Sabtu (8/1/2022).
Acara tersebut dihadiri perwakilan Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat 1, yang meliputi Perwakilan 11 Puskesmas dan 8 Klinik yang ada di wilayah Kecamatan Kalisat. Yakni Dokter Keluarga, Bidan, dan Perawat.
Kasie Kesekretariatan dan Rekam Medis RSD Kalisat Guridno Sri Wahyudi menuturkan, dengan adanya workshop resutasi neonatus adalah salah satu program pemerintah untuk menurunkan jumlah angka AKI AKB.
“Jadi workshop ini juga untuk memberikan ilmu tambahan kepada Fakes yang harus dipahami oleh setiap bidan – bidan kelompok wilayah yang ada di Kalisat,” ucap Guridno saat dikonfirmasi disela kegiatan workshop.
“Artinya, kalau sudah mengerti terkait materi resusitasi neonatus ini para bidan maupun Nakes. Semakin terampil dan tanggap kegawatdaruratan ketika ada bayi yang akan dilahirkan,” sambungnya.
Ia menjelaskan, untuk angka AKI dan AKB di Kabupaten Jember terbilang masih tinggi di kelas nasional.
“Jadi dengan tema seperti ini, kita berusaha membantu program pemerintah dalam menekan angka kematian AKI dan AKB” ujarnya.
Kata Guridno, yang perlu diperhatikan untuk menurunkan AKI dan AKB itu meliputi dari memperhatikan kondisi ibunya terlebih dahulu.
“Mulai dari si ibu itu hamil pertama, sampai dia melahirkan. Itu harus diperhatikan asupan gizinya juga. Sehingga bidan yang menangani itu mengerti semuanya kondisi pasien satu per satunya,” ungkapnya.
Guridno menambahkan, target Pemkab Jember di tahun 2022 menurunkan angka kematian AKI dan AKB.
“Yakni zero penambahan untuk AKI dan AKB. Jangan sampai ada penambahan lagi, minimal angka itu harus turun,” tandasnya.
Perlu diketahui, untuk data Tahun 2021 lalu, Angka Kematian Bayi (AKB) dari Dinkes Kabupaten Jember tercatat 357 kasus. (Fit)