15.5 C
East Java

Terima Kasih Pak Prabowo, Alutsista Kita Sekarang Semakin Modern

Loading

JAKARTA – Terima kasih pak !!!… Indonesia pada saat ini menjadi perhatian besar Negara-Negara dunia, hal itu tentunya tidak terlepas dari kondisi Laut Cina Selatan. Lembaga think tank geopolitik asal Australia, Lowy Institute mengemukakan fakta bahwa saat ini ketegangan di Laut Cina Selatan dapat berisiko terjadinya perang. Di riset yang sama Lowy Institute juga mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya Indonesia masuk dalam 10 besar Negara terkuat dalam kawasan ini. “Indonesia untuk pertama kalinya mencapai sepuluh besar dalam indeks dan Jakarta mengungguli Singapura sebagai pemain paling berpengaruh secara diplomasi di Asia Tenggara,” tertulis dalam laporan tersebut.

Pengamat Militer Susaningtyas HN Kertopat memuji gaya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam membangun diplomasi pertahanan dengan banyak petinggi negara lain. Menurutnya, blusukan ala Prabowo tersebut efektif karena memotong rantai perantara dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI. “Prabowo sejak pertama menjabat Menteri Pertahanan telah menemui banyak petinggi negara lain dalam rangka kerja sama pertahanan dan pengadaan alutsista canggih yang belum mampu diproduksi di Indonesia. Ia langsung berangkat ke negara tersebut dan bernegosiasi,” kata Susaningtyas dalam keterangan tertulis, Minggu (12/12/2021).

Dia juga menilai strategi diplomasi pertahanan Prabowo adalah terobosan yang cerdas dalam kebijakan pengadaan alat pertahanan dan keamanan (alpahankam) karena tidak pernah dilakukan oleh pejabat sebelumnya.

“Dari hasil diplomasi pertahanan Prabowo ke Inggris, Indonesia kini telah berhasil memboyong lisensi kapal fregat Arrowhead 140 yang disepakati kedua negara pada September 2021. Inggris mempersilahkan Indonesia memproduksi kapal fregat tersebut di galangan PT PAL Indonesia (Persero) dengan memberdayakan SDM lokal,” ujarnya.

Sementara itu, untuk diplomasi pertahanan ke Prancis, Indonesia telah memperluas dan menambah kerja sama penting dengan negara tersebut. Adapun menurutnya kerja sama terjadi di berbagai sektor seperti bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemelihara perdamaian, pemberantasan terorisme, intelijen, pelatihan dan pendidikan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain.

“Kerja sama itu tertuang dalam kesepakatan Defense Cooperation Agreement (DCA),” pangkasnya.

Senada dengan pengamat militer, Wasekjend Eksternal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Yaser Hatim mengucapkan terima kasih kepada kinerja dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menurutnya perangkat alutsista Indonesia sekarang semakin modern.

“Terima kasih Bapak Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sekarang alutsista kita semakin canggih dan modern serta membuat Indonesia disegani oleh bangsa lain, semoga langkah-langkah stratetgis menhan dapat diikuti oleh perangkat pertahanan yang lain,” tutur Yaser Hatim.

Table of Contents

Loading

JAKARTA – Terima kasih pak !!!… Indonesia pada saat ini menjadi perhatian besar Negara-Negara dunia, hal itu tentunya tidak terlepas dari kondisi Laut Cina Selatan. Lembaga think tank geopolitik asal Australia, Lowy Institute mengemukakan fakta bahwa saat ini ketegangan di Laut Cina Selatan dapat berisiko terjadinya perang. Di riset yang sama Lowy Institute juga mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya Indonesia masuk dalam 10 besar Negara terkuat dalam kawasan ini. “Indonesia untuk pertama kalinya mencapai sepuluh besar dalam indeks dan Jakarta mengungguli Singapura sebagai pemain paling berpengaruh secara diplomasi di Asia Tenggara,” tertulis dalam laporan tersebut.

Pengamat Militer Susaningtyas HN Kertopat memuji gaya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam membangun diplomasi pertahanan dengan banyak petinggi negara lain. Menurutnya, blusukan ala Prabowo tersebut efektif karena memotong rantai perantara dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI. “Prabowo sejak pertama menjabat Menteri Pertahanan telah menemui banyak petinggi negara lain dalam rangka kerja sama pertahanan dan pengadaan alutsista canggih yang belum mampu diproduksi di Indonesia. Ia langsung berangkat ke negara tersebut dan bernegosiasi,” kata Susaningtyas dalam keterangan tertulis, Minggu (12/12/2021).

Dia juga menilai strategi diplomasi pertahanan Prabowo adalah terobosan yang cerdas dalam kebijakan pengadaan alat pertahanan dan keamanan (alpahankam) karena tidak pernah dilakukan oleh pejabat sebelumnya.

“Dari hasil diplomasi pertahanan Prabowo ke Inggris, Indonesia kini telah berhasil memboyong lisensi kapal fregat Arrowhead 140 yang disepakati kedua negara pada September 2021. Inggris mempersilahkan Indonesia memproduksi kapal fregat tersebut di galangan PT PAL Indonesia (Persero) dengan memberdayakan SDM lokal,” ujarnya.

Sementara itu, untuk diplomasi pertahanan ke Prancis, Indonesia telah memperluas dan menambah kerja sama penting dengan negara tersebut. Adapun menurutnya kerja sama terjadi di berbagai sektor seperti bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemelihara perdamaian, pemberantasan terorisme, intelijen, pelatihan dan pendidikan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain.

“Kerja sama itu tertuang dalam kesepakatan Defense Cooperation Agreement (DCA),” pangkasnya.

Senada dengan pengamat militer, Wasekjend Eksternal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Yaser Hatim mengucapkan terima kasih kepada kinerja dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menurutnya perangkat alutsista Indonesia sekarang semakin modern.

“Terima kasih Bapak Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sekarang alutsista kita semakin canggih dan modern serta membuat Indonesia disegani oleh bangsa lain, semoga langkah-langkah stratetgis menhan dapat diikuti oleh perangkat pertahanan yang lain,” tutur Yaser Hatim.

Table of Contents
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Berita Populer