Jember – Repdem Jember, merupakan bagian dari DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jember, mencoba terlibat aktif dalam proses Pemilihan Kepala Desa serentak di Jember yang bakal di gelar pada tanggal 25 Nopember 2021 mendatang. Keterlibatan Repdem diwujudkan dengan membuka Hot Line Pengawasan Pilkades Serentak Tahun 2021, melalui Nomor WA 082141774364.
Sikap Repdem disampaikan Ketua DPC REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi) Kabupaten Jember Muhammad Khoironny bahwa Pilkades adalah ajang demokrasi di tingkat desa, yang sudah seharusnya menjadi pintu awal dalam pembelajaran demokrasi.
“Ini tentu menjadi atensi kami, sebagai upaya turut serta dalam mengedukasi masyarakat dalam melaksanakan pilkades, agar lahir pemimpin di tingkat desa yang berkualitas,” ujar Ronni, panggilan akrabnya.
Alumni aktivis Forum Kota (Forkot) itu menegaskan bahwa dalam pelaksanaan pilkades serentak, Repdem Jember berkepentingan turut mengawal, sehingga dapat berjalan sesuai asas demokrasi secara LUBER (langsung, umum, bebas, rahasia).
“Inilah yang patut menjadi bahasan dan pengawasan bersama,” ujarnya.
Repdem, kata Ronni mencermati pelaksanaan tahapan pilkades masih tampak berjalan penuh dengan permasalahan yang bukan tiidak mungkin akan menimbulkan cacat demokrasi, seperti banyak ditemukan sejak tahap penjaringan Bakal Calon Kepala Desa yang sudah bermasalah.
“Jika sejak awal bermasalah, maka terbuka peluang akan melahirkan pemimpin desa yang juga cenderung bermasalah,” tukasnya.
Belum lagi, permasalahan Data Pemilih Tetap (DPT), yang membuka kemungkinan banyak warga desa justru tidak terdaftar, hanya semata bersandar pada alasan ketentuan Peraturan Bupati tentang pemilihan kepala desa.
“Ini tentu merupakan pembrangusan hak demokrasi warga negara,” tegasnya.
Tambahan pula, Repdem juga mencatat berdasarkan pengalaman ajang pilkades, biasanya juga dijadikan pesta perjudian, yang menurut pengamatannya berdampak buruk terhadap berjalannya pilkades.
“Kita sama – sama pahami, bahwa perjudian tidak menutup kemungkinan juga mendorong terbukanya pintu jual beli suara, ini mengkhawatirkan,” ujarnya.
Untuk itu, Ronni bersama jajaran Repdem Jember akan mengajak segenap pihak untuk turut berpartisipasi aktif mengawal berjalannya pilkades Jember, baik Panitia Pilkades Tingkat Kabupaten Jember, DPRD Jember, Polres Jember dan segenap lapisan masyarakat.
“Bagi Repdem adalah kewajiban untuk mengawal proses demokrasi sejak paling bawah,” tegasnya.
Mempertegas sikapnya, melalui Sekretaris Repdem Cabang Jember Ulal Asmaul Khusna menyatakan bahwa pilkades bukanlah sekedar ajang rutinitas, melainkan merupakan embrio dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dari Korupsi, kolusi dan Nepotisme.
“Ingat jangan pernah menggadaikan kemajuan desa untuk 6 tahun ke depan dengan hanya ditukar uang 50 ribu sampai 100 ribu rupiah,” ujarnya. (#)