17 C
East Java

Penampakan 2 Pocong Di Perempatan Jalan, Saat Jember Gelap

JEMBER – JEMPOLINDO.ID – Penampakan 2 Pocong Di Perempatan Jalan, Saat Jember Gelap. Sejak dua hari belakangan, dari pukul 18.00 WIB, semua lampu penerangan jalan dipadamkan. Pasalnya Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember menerapkan aturan pemadaman lampu penerangan jalan umum (PJU) selama PPKM Darurat.

Kebijakan itu dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat, yang masih beraktifitas saat penerapan Jam Malam dilakukan.

Meski, PJU sudah dimatikan, masyarakat masih terlihat tak sedikit yang berkeliaran di jam malam. Karenanya,  petugas kesehatan dari RS Kaliwates yang berkoordinasi bersama dengan Satlantas Polres Jember serta Tim Satgas Covid-19 yang sedang melakukan kegiatan sosialisasi soal antisipasi penyebaran Virus Covid-19, berkreasi dengan menggunakan dua orang yang mengenakan kain putih, persis pocong.

Penampakan buatan itu, ada di perempatan Argopuro, Kecamatan Kaliwates. Dikala kondisi gelap gulita karena pemadaman lampu PJU, disekitar lokasi traffic light.

Untuk Tim Satgas Covid-19 yang ikut dalam kegiatan sosialisasi itu. Terdiri dari anggota TNI dari Kodim 0824 Jember, Petugas dari Dinkes, BPBD, dan Dishub Jember.

“Untuk pemadaman PJU ini, adalah salah satu upaya dari pemerintah daerah untuk menghimbau masyarakat agar mengurangi mobilitasnya disaat masa pandemi covid-19 ini,” kata Kanit Dikyasa Satlantas Polres Jember Ipda Heru Siswanto saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (8/7/2021) malam.

Terkait pemadaman lampu PJU itu, dilalukan di beberapa titik. Khususnya yang akan menuju ke pusat kota yakni wilayah alun-alun Kota Jember.

“Sehingga kami himbau masyarakat untuk tetap awas dan hati-hati dalam berkendara. Karena dengan lampu padam. Jarang pandang juga berkurang,” katanya.

“Namun upaya itu (untuk mengurangi mobilitas masyarakat), sehingga jikalau terpaksa (harus keluar rumah). Untuk lebih hati-hati berkendara karena kondisi pemadaman lampu PJU itu,” ujarnya.

“Karena apa yang dilakukan adalah untuk kebaikan kita bersama khususnya bagi masyarakat Jember,” sambungnya.

Sementara itu, menurut koordinator Tim Kesehatan dari RS Kaliwates dr. Erika Winata. Keberadaan pocong-pocongan itu, adalah sebagai bentuk sosialisasi untuk mengingatkan masyarakat soal bahaya dari penyebaran virus corona pada gelombang dua saat ini.

“Adanya sosok pocong-pocongan itu adalah petugas kami dari RS Kaliwates, bagian dari Dinkes Jember. Yang dilakukan ini adalah sosialisasi antisipasi penyebaran Covid-19,” kata wanita yang akrab dipanggil dr. Erika itu, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Perempuan yang juga bekerja sebagai dokter dari RS Kaliwates itu mengatakan, perlunya dilakukan sosialisasi soal penyebaran Covid-19 ini. Karena kondisi penyebaran virus ini dinilai sudah sangat mengkhawatirkan.

“Sehingga kami terus menghimbau bahaya dari Virus ini. Dengan tetap selalu menerapkan 5M. Juga tetap mentaati protokol kesehatan yang berlaku,” sambungnya.

Terkait kondisi pandemi Covid-19 saat ini, lanjutnya, untuk kondisi gelombang kedua penyebaran virus Covid-19 dinilai lebih parah dari sebelumnya.

“Kondisi saat ini lebih berat kasus penyebaran virusnya. Karena varian baru (dari virus corona itu). Lebih cepat penularannya, karena karakteristik virusnya yg berbeda,” pungkasnya.(*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img