Jember, Jempolindo.id – Wis wayahe lanjutkan, sebuah jargon yang digunakan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto dan KH MB Firjaun Barlaman, bernomor urut 1.
Jargon itu menggambarkan tekad dan komitmen yang kuat, yang dibuktikan dengan integritas, untuk kemakmuran rakyat Jember.
Komitmennya Paslon Nomor Urut 1 ini, telah dibuktikannya ketika menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember sejak tahun 2020.
Sebut saja perhatiannya terhadap guru ngaji, dengan upaya memberikan insentif yang pantas.
Sebagai sebuah ilustrasi, media ini mencoba memotret kehidupan guru ngaji yang tinggal di desa Banjarsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.
Dia memang tak pernah berharap imbalan apapun dari upayanya untuk mengajar anak anak di Mushola tua peninggalan bapaknya, hanya ingin mengabdi agar syiar Islam terus menyala sebagai penerang kehidupan.
Sore itu Ustad Ahmad Subairi, masih mengajar santrinya membaca Alquran, sebuah kegiatan rutin yang dilakukan nya tiap hari. Dia tak pernah mendapatkan imbalan berupa apapun dari orang tua santri atau dari siapapun.
“Sudah menjadi kewajiban kami untuk meneruskan ajaran guru guru kami,” katanya.
Ustadz Ahmad sudah mengajar membaca Alquran lebih dari 40 tahun lamanya. Barangkali sudah ribuan generasi muda yang menjadi santrinya.
Selama itu tak pernah berharap imbalan apapun, dia cukup bahagia ketika anak didiknya menjadi muslim yang rajin ibadah.
Ilustrasi itu menggambarkan pengabdian guru ngaji, yang tak pernah berharap fasilitas apapun dari pemerintah.
Jika Pemkab Jember telah memberikan insentif sejumlah Rp 1,5 juta setiap tahun, barangkali wujud perhatian Pemkab Jember itu cukup menjadi air penyejuk, pelepas dahaga.
Tak dapat dipungkiri, pencairan insentif guru ngaji, selalu terpengaruh setiap kali ada pergantian Bupati Jember.
Karenanya, akan lebih baik jika tidak tergesa gesa berganti Bupati Jember, agar program yang sudah berjalan baik dapat dilanjutkan pada periode berikutnya, hingga menjadi program dengan pondasi yang kuat.
Pengabdian yang tulus dari para guru ngaji, memang pantas mendapatkan perhatian pemerintah, karenanya atas alasan itulah Hendy Siswanto dan KH MB Firjaun Barlaman, sejak memimpin Jember pada tahun 2020 – 2024 telah menaruh perhatian serius pada kehidupan Guru Ngaji.
“Jumlah guru ngaji lebih dari 24 ribu memang pantas mendapatkan perhatian. Jumlah itupun masih kurang,” kata Hendy dalam sebuah kesempatan, awal April 2024.
Meski program insentif guru ngaji sempat tersendat, karena cantolan regulasinya, serta adanya saran BPK, agar dilakukan verifikasi. Namun Hendy terus berupaya agar guru ngaji mendapatkan perhatian sepantasnya.
“Bukan hanya Guru Ngaji Islam yang akan mendapatkan perhatian, namun guru non muslimpun patut mendapatkan insentif serupa,” ujarnya.
Hendy berpendapat bahwa Guru Ngaji merupakan tonggak pembinaan generasi bangsa yang berkualitas, berbasis iman dan Taqwa.
Karenanya, bersama Gus Firjaun, Hendy Siswanto bertekad meningkatkan perhatiannya terhadap guru ngaji pada tahun anggaran 2025 mendatang.
“Insentif Guru Ngaji akan kita tingkatkan hingga 3 juta,” ujarnya.
Menurut informasi yang dihimpun media ini, selama tahun 2021-2023 Pemerintah Kabupaten Jember era kepemimpinan Hendy Siswanto-MB Firjaun Barlaman telah menyalurkan hibah dan bantuan sosial sejumlah Rp. 66.578.600.000,- dengan rincian sebagai berikut:
- 82 Pondok Pesantren dengan nominal sejumlah Rp. 1.975.000.000,-, 107 Masjid dengan nominal sejumlah Rp. 1.840.000.000,-
- 49 Mushala dengan nominal sejumlah Rp. 588.600.000,-
- 43 Ormas dan Lembaga dengan nominal sejumlah Rp. 1.110.000.000,
- 40.710 Orang Guru Ngaji dengan nominal sejumlah Rp. 61.065.000.000,-
PDI Perjuangan, sebagai satu satunya partai pengusung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Jember nomor urut 1, juga punya komitmen yang sama, agar bansos dalam bentuk apapun digelontorkan kepada rakyat Jember, tanpa potongan sepeserpun.
Seperti yang diungkapkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo dalam berbagai kesempatan, menegaskan bahwa sebagai partainya wong cilik, PDIP berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat Jember.
“Bantuan sosial untuk rakyat Jember itu patut untuk terus dilanjutkan, sehingga rakyat Jember mendapatkan perlakuan yang adil,” ujarnya.
Tak hentinya, Fraksi PDI Perjuangan terus mendesak agar Pemkab Jember dibawah kepemimpinan H Hendy Siswanto dan KH MB Firjaun Barlaman melanjutkan kembali program yang berbasis kepedulian terhadap kehidupan masyarakat Jember.
“Baik insentif guru ngaji, maupun program pemberdayaan berbasis penguatan kehidupan beragama,” ujarnya dalam sebuah kesempatan. (Gilang)