Warga Menolak Vaksin Adu Mulut Dengan Petugas

Warga Menolak Vaksin
Caption : Saat Fitriana, warga Manggisan Tanggul Jember, yang didatangi petugas karena menolak vaksin

Loading

Jember – Masih ada warga menolak vaksin dengan beragam alasan, seperti yang terjadi di Desa Manggisan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, kejadian penolakan itu sempat diunggah melalui media sosial. Jumat (11/02/2022) pukul 13.00 WIB.

Warga Menolak Vaksin
Caption : Fitria, warga desa Manggisan Tanggul Jember yang menolak vaksin

Menurut informasi, ketakutan Fitria tidak bersedia divaksin, karena trauma yang dialami pamannya, yang meninggal setelah menjalani vaksin.

Perempuan bernama Fitriana didatangi petugas vaksinasi kerumahnya. Sambil memegang ponsel androidnya, Fitriana terus merekam kejadian perdebatan antara dirinya bersama beberapa petugas.

Tampak dalam vidio itu, petugas yang terdiri Koramil Tanggul, anggota Polsek Tanggul, Kepala Desa Manggisan dan aparat lainnya sedang adu mulut dengan Fitria. Sayang banyak para petugas yang datang kelihatan tidak menggunakan masker.

Fitria mempermasalahkan kedatangan petugas itu yang dinilainya kurang sopan, ada diantara petugas yang masuk dari pintu belakang.

“Padahal semua pintu dalam keadaan terkunci,” kata Fitria.

Sikap petugas yang terkesan memaksakan diri itu, membuat Fitria merasa tak nyaman, terlebih permasalahan malah melebar. Petugas yang mengaku Tim Covid-19 itu menyoal sepeda motor milik perempuan itu.

“Saya sudah tunjukkan surat – surat sepeda motor saya, eh tetap saja mereka ngotot,” kata Fitria.

Ditanya terkait unggahan vidio di media sosial, Fitria mengatakan sudah mengetahui resikonya.

“Mau gimana lagi, sudah terlanjur,” ucapnya.

Tampak juga  percakapan dalam vidio itu, Kapolsek Tanggul Huda yang sedang berbincang santai mencoba memberikan pengertian kepada Fitria tentang vaksin.

“Kesehatan itu penting,” kata Huda.

Untuk mengklarifikasi kebenaran vidio itu, jempol berusaha mendatangi Fitria di kediamannya. Menurut penjelasan Kakak Ipar Fitria bernama Asmin, saat ada yang akan mengetok pintu, dirinya keluar rumah untuk melihat orang yang mengetok pintu.

“Saya kasihan sama adik saya, jadi saya keluar. Tiba – tiba sepeda motor adik saya sudah ada diluar,” kata Asmin.

Asmin mengaku takut, ketika melihat banyak petugas berkerumun, sedang beradu mulut dengan Fitria.

“Ya takut saya,” ucapnya singkat.

Meski sudah didatangi petugas, Asmin mengaku tetap tidak bersedia divaksin.

“Nggak saya tetap gak mau, takut saya,” imbuhnya.

Sementara, melalui rekaman wawancara wartawan dengan Kepala Desa Manggisan Moch Holili menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi saat pemerintahan desa Manggisan bersama petugas vaksinasi,  sedang melaksanakan percepatan vaksinasi dengan cara mendatangi warga dari rumah ke rumah.

“Sebenarnya kami tidak memaksa, gak mau ya gak apa-apa,” katanya.

Hanya saja, menurut Holili jangan ada provokasi kepada tetangga lainnya, sehingga dikhawatirkan akan menghambat program percepatan vaksin.

Terkait adanya sikap petugas yang mempertanyakan keberadaan sepeda motor milik Fitria, kata Holili petugas dari polsek Tanggul sekedar bertanya saja.

“Setelah ditunjukkan surat kepemilikannya, ya sudah,” jawabnya singkat. (Yunus)

Table of Contents