20.3 C
East Java

Wadas Mencekam, Begini Kronologinya

Jawa Tengah – Wadas Mencekam, Tragedi Penangkapan Rakyat Desa Wadas Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, viral di media sosial, setelah akun twiter @Wadas_Melawan mengunggah beberapa vidio tentang kejadian pada hari Selasa (08/02/2022).

Salah satu Vidio berdurasi 13 detik, menggambarkan beberapa pemuda yang sedang dipiting oleh beberapa aparat kepolisian, terlihat sesekali mukanya dipukul. Tampak dalam vidio ratusan aparat kepolisian memenuhi jalan.

Kejadian itu bermula dari pengukuran tanah yang sedianya akan dipergunakan sebagai tambang batu query yang sedianya akan dipergunakan untuk menguruk mega proyek nasional Bendungan Bener.

Sebagian rakyat menolak rencana penambangan itu, yang dianggapnya akan menimbulkan dampak pada kehidupan rakyat Desa Wadas yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.

Media nasional menulis tentang Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) yang  merilis kronologi pengepungan Desa Wadas oleh aparat kepolisian yang diunggah di media sosial Twitter @Wadas_Melawan pada 8 Februari 2022.

Berikut kronologi versi Gempa Dewa :

  • Senin, 7 Februari 2022 siang, ribuan aparat kepolisian mencoba kembali memasuki desa Wadas. Hari itu mereka melakukan baris berbaris di Purworejo, dan mendirikan tenda di Kaliboto, Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo yang berlokasi di belakang polsek Bener. Malam hariya terjadi pemadaman listrik di desa Wadas. Sementara desa – desa sekitarnya tetap menyala.
  • Selasa, 8 Februari 2022, sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu warga Wadas bersama istrinya yang kebetulan akan ke kota Purworejo, menyempatkan diri sarapan di warung dekat Polsek Bener, sembari melihat kondisi di polsek itu. Tiba-tiba, mereka didatangi oleh beberapa orang polisi. Satu warga itu kemudian dibawa ke polsek Bener. Sementara, istrinya berhasil lolos dan kembali ke Desa Wadas. Sampai saat ini, warga tersebut belum diketahui kabar dan keberadaannya.
  • Sekitar pukul 08.00 WIB, ribuan Polisi lengkap dengan anjing – anjingnya melakukan apel di lapangan Kaliboto.
  • Pukul 09.0 WIB, tim pengukur dari kantor Pertanahan Purworejo mulai memasuki Desa Wadas.
  • Pukul 09.30 WIB, akses masuk menuju desa Wadas, disekitar Polsek Bener sudah dipadati aparat kepolisian.
  • Pukul 10.00 WIB, beberapa mobil polisi memasuki Wadas dan merobek, serta mencopot poster-poster yang berisikan penolakan terhadap pertambangan di desa Wadas.
  • Pukul 10.48 WIB, ribuan polisi memasuki Wadas, menggunakan motor, mobil dan jalan kaki.
  • Pukul 12.00 WIB, Polisi mengepung dan menangkap warga yang sedang mujahadah di Masjid, yang berada di dusun Krajan. Sedangkan proses pengukuran dilakukan di hutan tetap berjalan.
  • Pukul 12.24 WIB, aparat kepolisian mendatangi ibu – ibu, yang sedang membuat besek di posko – posko jaga, dan merampas besek, pisau, dan peralatan untuk membuat besek.
  • Polisi juga melakukan teror dan kriminalasasi terhadap warga Wadas, dengan menangkap lebih dari 60 orang, dengan alasan yang tidak jelas. Mereka berkeliling disetiap rumah dan merangsek ke rumah – rumah warga  tanpa seijin pemilik rumah. Aparat kepolisian juga merampas peralatan membuat besek dirumah -rumah itu. Padahal banyak perempuan, lansia dan anak – anak yang saat itu berada di dalam rumah.
  • Pukul 13.05 WIB, Polisi kembali menangkapi puluhan warga, bahkan anak – anak kecil. Polisi juga menangkap para pemuda yang hendak sholat di Masjid. Hingga saat ini, warga masih kesusahan untuk mendapatkan sinyal, karena ada indikasi sinyal di take down, sehingga terhambat untuk mengabarkan kondisi lapangan.
  • Pukul 17.30 WIB, banyak ibu -ibu yang masih terjebak di Masjid di dusun Krajan, meskipun sudah ada beberapa warga yang berhasil keluar.
  • Sementara itu, warga yang membantu ibu – ibu keluar dari Masjid, langsung di gelandang oleh aparat. Hingga saat ini ditengah kepungan aparat kepolisian. Warga di luar Masjid masih mencoba mencari cara, untuk mengantar minuman kepada warga yang ada di dalam Masjid.

Itulah kronologi versi Gempa Dewa Wadas Melawan. (*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img