Jember, Jempolindo.id – Pemkab Jember menyediakan lahan, yang bakal digunakan untuk mendirikan Sekolah Rakyat (SR), yang akan dibangun oleh Pemerintah Pusat.
Baca juga: Update Pro Gus’e, Guru Ngaji Hingga Beasiswa Bulan Juli Sudah Dicairkan
Bupati Jember Muhammad Fawait, atau akrab disapa Gus Fawait, menyampaikan rencana itu, saat agenda Pro Gus’e, di Pendopo Wahyawibawagraha, Senin (28/04/2025) malam.
“Kami telah berhasil melakukan lobi lobi, bersama sama Gubernur Jatim, sehingga direncanakan akan mendirikan sekolah rakyat,” kata Gus Fawait.
“Pembiayaan pendirian Sekolah Rakyat itu, anggarannya dari pemerintah pusat,” imbuhnya.
Keberadaan sekolah rakyat, kata Gus Fawait akan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), melalui penyelenggaraan pendidikan untuk masyarakat kurang mampu.
“Juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga, belum berdiri saja sudah kelihatan akan dampak positifnya,” tegasnya.
“Karenanya, Jember menjadi salah satu dari dua kabupaten (se Indonesia) yang memiliki dua sekolah rakyat,” Imbuhnya.
Mengenal Sekilas Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat, yang telah dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto, merupakan program pendidikan berasrama gratis, yang dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Khususnya yang berada di desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan, dan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada mereka yang kurang mampu.
Sasaran:
Anak-anak dari keluarga miskin yang termasuk dalam desil 1 dan 2 DTSEN.
Konsep:
Sekolah berasrama (boarding school) yang menyediakan pendidikan gratis, termasuk biaya seragam, makan, dan tempat tinggal.
Jenjang:
Mencakup SD, SMP, dan SMA.
Kurikulum:
Menggunakan Kurikulum Nasional dengan tambahan materi pendidikan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
Tujuan:
Memberikan pendidikan gratis dan berkualitas, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan memutus rantai kemiskinan.
Pengelola:
Kementerian Sosial (Kemensos).
Pelaksanaan:
Program ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026.
Lokasi:
53 lokasi telah ditetapkan oleh Kemensos, tersebar di berbagai wilayah.
Perbedaan dengan Sekolah Biasa:
Sekolah Rakyat menyediakan asrama dan fasilitas gratis bagi siswa, sedangkan sekolah biasa umumnya tidak menyediakan asrama dan siswa harus pulang-pergi setiap hari. (Slmt)