Tujuh Bangunan Ruko Jompo Ahirnya Akan Dibongkar 

Loading

JEMBER -Jempolindo.id – Tujuh Bangunan Ruko Jompo yang legendaris itu, ahirnya disepakati bakal dibongkar. Pasalnya, keberadaan bangunan itu, selain menyalahi aturan juga dipandang menjadi penyebab terjadinya banjir.

Ruko Jompo
Rapat koordinasi Pemkab Jember dan SDA Provinsi Jatim, terkait rencana pembongkaran Ruko Jompo, antara

Hal itu terungkap saat digelarnya Rapat Koordinasi Dinas PU SDA (Sumber Daya Air) Provinsi Jawa Timur, bersama Pemkab Jember di Pendopo Wahyawibawagraha pada juma’at (01/07/2022) siang.

Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Bupati Jember, Forkopimda Kabupaten Jember, Kadis PU SDA Provinsi Jawa Timur dan Kadis PU BM SDA Kabupaten Jember.

Menurut Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, pertokoan jompo berdiri di atas Sungai Jompo, yang tahun lalu (1 Maret 2020) sebagian mengalami ambruk, sehingga cukup membahayakan.

“Pembongkaran itu dilakukan, karena memang tidak diijinkan ada bangunan permanen di atas bantaran sungai, dikarenakan rawan terjadi bencana,” papar Hendy.

Pembongkaran, kata Hendy dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Provinsi Jawa Timur, berkoordinasi dengan Pemkab Jember.

“Karena bangunannya milik pemerintah kabupaten Jember,” katanya.

Tidak masalah dalam rencana pembongkaran, kata Hendy, karena memang milik Pemkab Jember, sehingga cukup mudah melakukan koordinasi.

“Tidak ada masalah, sudah dilakukan penyerahan kunci oleh penghuni sebelumnya, melalui Disperindag, selanjutnya dilakukan pelepasan kabel listrik dan telepon,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kadis SDA Pemprov Jatim Muhammad Isa Ansori, rencana pembongkaran harus dilakukan, karena dinilai sudah menyebabkan terjadinya penyempitan badan sungai.

“Jika tidak dibongkar, takutkan nanti pada waktu musim hujan terjadi luapan air sungai, sehingga menghambat arus sungai, “ujarnya.

Muhammad Isa Ansori menjelaskan, tehnis pembongkaran dimulai dari pemotongan kabel telkom, sarana PDAM dan PLN.

“Semua sudah berjalan lancar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Isa menjelaskan, pelaksanaan pembongkaran akan dilakukan pada selasa (05/07/2022), hari pertama akan mengerahkan 40 tenaga pekarya untuk pembongkaran secara manual, 1 – 3 hari kalau belum selesai akan dilanjutkan dengan alat berat

“Kegiatan tersebut akan diawali dengan apel bersama untuk memastikan kesiapan semua unsur. Sehingga proses berjalan lancar dan sukses ” pungkasnya.( Agung)

Table of Contents