Banyuwangi – Jempolindo.id – Teringat Tumpang Pitu, rencana penambangan emas Gunung Salakan, di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, mendapat penolakan keras warga.
Situasi kian memanas, saat petugas Survei PT Bumi Suksesindo (BSI), yang kabarnya akan membuka jalur penelitian di Gunung Salakan, dihadang ratusan warga.
Peristiwa itu terliahat dalam Vidio berdurasi 1 menit 15 detik, yang menggambarkan aksi penghadangan oleh masyarakat itu, viral di media sosial. Tampak beberapa warga menghentikan kendaraan milik polisi yang mengawal tim survei PT BSI.
Warga yang menghadang berteriak mengusir petugas yang akan melakukan survei itu.
Terlihat seorang ibu yang sedang berdebat dengan seorang pria, yang nampaknya merupakan pihak PT BSI.
Ibu itu mengatakan agar PT BSI segera hengkang dari wilayah Gunung Salakan yang hanya akan merugikan masyarakat.
“Masyarakat tidak butuh,” kata ibu itu, disambut teriakan warga lainnya.
Pria yang dipanggil Babe itu, terus berupaya menjelaskan bahwa kehadirannya juga untuk kepentingan masyarakat, terlebih kedatangannya juga dibekali dengan kepastian legalitas.
Pria itu meminta dilakukan mediasi, agar permasalahan dapat diselesaikan.
Hanya saja warga tetap bersikukuh menolak kehadiran PT BSI, karena teringat kasus Tumpang Pitu, yang ujungnya justru menutup akses kepentingan warga sekitar.
“Babe kan bukan orang sini,” kata perempuan itu ditujukan kepada pria yang dipanggil Babe itu.
Mengutip detikjatim, Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi membenarkan terjadinya insiden di pertigaan Mbah Marwah Kampung Rowojambe Dusun Pancer Desa Sumberagung Pesanggaran.
“Iya memang tadi ada sedikit salah paham. Nanti ya sudah kami tarik kembali,” ujarnya, pada Kamis (18/8/2022).
Kesalahpahaman itu, kata Basori, dipicu adanya pembukaan lahan untuk Tm Survei tambang emas di Gunung Salakan. Rencana itu kemudian ditolak warga.
“Ya ada penolakan itu ke tambang,” pungkasnya. (#)