Tanggulangi PMK, Peternak Sapi Jember Lakukan Pengasapan 

Tanggulangi PMK
Keterangan: Peternak sedang melakukan pengasapan untuk cegah PMK

Loading

JEMBER –  Tanggulangi PMK ( penyakit mulut dan kaki) pada hewan ternak di wilayah Jember, para peternak sapi di Kecamatan Mumbulsari memilih cara tradisional.

Menurut salah seorang peternak Muhdir, para peternak memilih cara tradisional selain dilakukan vaksinasi untuk menjaga kesehatan hewan ternak.

“Sebagai langkah antisipasi, kami para peternak unggulan di (Kecamatan) Mumbulsari ini sudah melakukan antisipasi. Sehingga dari awal soal kesehatan sapi kita prioritaskan. Karena ini berkaitan dengan customer,” kata Muhdir saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi peternakan miliknya, Jumat (13/5/2022).

Salah satu upaya mengantisipasi mewabahnya PMK itu, lanjut Muhdir, dilakukan dengan cara tradisional dengan melakukan pengasapan.

“Penanganan khusus secara tradisional juga dilakukan. Sore dan malam itu dilakukan penguapan atau pengasapan, untuk antisipasi. Karena (diyakini) mungkin (PMK) ini berasal dari serangga. Itu penanganan yang kami lakukan,” katanya.

“Dengan cara membakar jerami yang ditempatkan dalam tong dan ditaruh dibeberapa titik samping kandang hewan ternak sapi,” sambungnya menjelaskan.

Kemudian untuk kegiatan rutin menjaga kesehatan hewan ternak sapi, katanya, juga dilakukan vaksinasi.

“Untuk menjaga kesehatan hewan ternak sapi, kita beri vitamin, antibiotik dan sebagainya,” kata pria yang memiliki 42 hewan ternak sapi di peternakan miliknya.

“Dulu (sebelum ada wabah PMK) sebulan sekali injeksi. Tapi sekarang karena ada PMK, selama ada gejala walaupun tidak parah kita tangani. Antibiotik, dan vitamin ini,” katanya.

Terkait kondisi hewan ternak sapi di lokasi peternakan miliknya, kata Muhdir, dinilai masih baik.

“Untuk kondisi sapi Alhamdulillah masih baik. Tapi pengawasannya antibiotik dan vitamin itu,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Mumbulsari AKP Subagyo mengatakan terkait langkah antisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak. Juga dilakukan pihaknya dengan melakukan vaksinasi dan penyemprotan disinfektan.

Selain itu, kata Subagyo, untuk pengiriman hewan ternak sapi keluar Jember. Juga dilakukan pengawasan ketat.

“Dari pengawasan kami, sesuai himbauan Dinas Peternakan, untuk sementara dilarang mendatangkan hewan ternak dari luar (Jember). Kemudian apabila terjadi pengiriman (pembelian) hewan ternak, hanya di wilayah sendiri. Artinya hanya di wilayah Jember,” kata Subagyo.

Semisal ada pembeli dari luar Kabupaten Jember, lanjut mantan Kapolsek Sumberbaru ini, langkah antisipasi yang dilakukan adalah juga dengan dilakukan karantina awal pada hewan ternak sebelum dikirim kepada pembeli.

“Kalau keluar Jember, kita koordinasi dengan pemilik (pembeli hewan ternak) untuk dilakukan pengawasan khusus atau dikarantina dulu. Setelah dirasa (dari pemeriksaan) bagus, maka hewan ternak itu baru di kirim,” tegasnya.

“Intinya pengawasan, melekat untuk hewan ternak di tempat kami. Jadi virus PMK ini tidak (sampai) terjadi di wilayah kita. Baik mendatangkan hewan ternak ataupun mengirimnya (keluar Jember),” sambungnya. (Fit)

Table of Contents