22.5 C
East Java

Sudah Ada Aplikasi Online Ngurus Adminduk Warga Jember Masih Suka Ngantri

Loading

Jember – Jempolindo.id – Meski sudah ada aplikasi online, masih terjadi antrian panjang, untuk pengurusan dokumen administrasi kependudukan (adminduk) di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember. Selasa (13/09/2022).

Seperti yang masih sering terlihat di Kantor Dispendukcapil Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari, Jember, banyak masyarakat mengantri panjang untuk mengurus dokumen adminduk miliknya.

Terkait hal ini, Kepala Dispendukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti mengatakan pihaknya sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat.

Untuk mengurus dokumen adminduk tidak usah sampai harus antri ke Kantor Dispenduk ataupun di Kantor Desa/Kecamatan.

Dengan fasilitas online lewat Jaringan Aplikasi J-Lahbako (Layanan Harian Buat Administrasi Kependudukan Orang Jember), ataupun Aplikasi Whatsapp (WA) online.

“Kalau sekarang kita temui masih ada antrian panjang, kita akan terus berusaha untuk melayani mereka. Masyarakat sepertinya masih belum paham penggunaan aplikasi online,” ujarnya.

Saya mengatakan akan mengajak petugas Dispendukcapil Jember, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Misal ada yang datang ke kantor (Dispendukcapil Jember), ya kami ajari juga soal WA Online dan Aplikasi Lahbako yang bisa dengan cukup datang ke Kantor desa/kelurahan atau kecamatan,” kata Santi, saat dikonfirmasi di Kantor Dispendukcapil Jember, Selasa (13/7/2022).

Dengan ramainya masyarakat mengurus data adminduk ke Kantor Dispendukcapil Jember, kata Santi, merupakan bentuk kepedulian masyarakat tentang data adminduknya.

“Tapi saya berharap dan menghimbau, tidak perlu semua warga Jember ke kantor Dispenduk. Karena sudah banyak aplikasi yang sudah kita siapkan, dan masyarakat tidak perlu lagi mengantri ke kantor ini,” katanya.

Bahkan, tegas Santi sudah ada 117 desa yang mempunyai (tergabung dalam jaringan aplikasi) Lahbako.

“Dengan aplikasi itu, juga bisa menerima pengurusan adminduk. Syarat-syaratnya sudah cukup lewat aplikasi Lahbako itu,” katanya.

Namun dengan persoalan yang ada terkait penumpukan pengurusan adminduk di Kantor Dispendukcapil Jember. Upaya lain juga akan dilakukan.

“Kami berencana akan koordinasi dengan warga di tingkat RT. Karena penting soal sosialisasi ini. Tujuannya adalah langsung menyentuh di tingkat RT,” ujarnya.

Para RT yang sudah diajari itu, kata Santi kemudian dilanjutkan ke masyarakat di lingkungannya.

“Kalau mungkin ada anggaran untuk Pak RT, sosialisasi yang dilakukan bisa membantu untuk paketan datanya,” katanya.

Dalam sehari, lebih jauh Santi mengatakan, ada kurang lebih 500 orang yang melakukan pengurusan adminduk di Kantor Dispendukcapil Jember.

“Paling banyak soal e-KTP apakah perubahan status, permohonan e-KTP hilang, ataupun soal dokumen adminduk lain, Akta kelahiran dan lainnya,” katanya.

“Tapi saya harap masyarakat bisa manfaatkan aplikasi online. Paling mudah WA Online itu,” imbuhnya.

Terpisah, Warga Desa Grenden, Kecamatan Wuluhan Jember Ratna Mahardika mengatakan, dirinya datang ke Kantor Dispenduk untuk mengurus dokumen e-KTP sebagai syarat soal pengurusan BPJS Kesehatan.

“Tapi saat di Kantor Desa ataupun Kecamatan saya diarahkan untuk langsung ke Kantor Dispenduk,” ucap Ratna.

Ditanya alasan mengapa tidak menggunakan aplikaai online?

“Lah saya tidak tahu kalau ada aplikasi online. Mungkin sosialisasinya kurang. Ya sekarang baru tahu ini. Alhamdulillah terbantu. Tapi ya mungkin perlu sosialisasi lagi ya. Karena mungkin masyarakat lain tidak tahu,” ujarnya. (Fit)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img