Jember, Jempolindo.id – Kementerian ENERGI dan Sumber daya Mineral melaksanakan sosialisasi Program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), bertempat di Aula RM Blambangan Wirolegi Kabupaten Jember, Minggu (01/09/2024).
Terdapat 110 desa, yang mengikuti sosialisasi itu, berasal dari Kabupaten Lumajang, Jember dan Bondowoso.
Melalui Staf Pengembangan dan Strategi Kementerian ESDM Muhammad Zamroni, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan program pemerintah pusat yang sudah ditetapkan untuk tahun Anggaran 2024.
“Karena memang banyak yang masih belum mengetahui, maka kami jemput bola, untuk melakukan sosialisasi,” katanya.
Untuk mendapatkan program terus, kata Zamroni masing – masing mengusulkan melalui Komisi VII DPRRI, untuk selanjutnya diusulkan kepada kementerian ESDM.
“Jadi harus ada rekomendasi dari Komisi 7 DPRRI, kalau tidak ada rekomendasinya belum bisa dijalankan,” katanya.
Menurut Zamroni, program PJUTS itu bertujuan untuk membuat desa menjadi terang, sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
“Kalau desanya sudah terang, kan ekonominya kita harapkan akan turut meningkat, juga akan berdampak pada PAD nya,” katanya.
Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Kabupaten Jember dari Fraksi PKB Robit Wajdi, menginginkan dengan adanya program PJUTS, maka Jember akan menjadi barometer.
“Paling tidak dengan program ini, maka program pemerintah dapat terserap oleh desa desa,” katanya.
Gus Robit berharap, bagi desa yang masih belum, maka setidaknya akan disusul pada tahap berikutnya.
“Karena, memang harapannya agar perekonomian di Jember bisa tumbuh, melalui peningkatan sektor UMKM dan Pariwisata,” ujarnya.
Kepala Desa Tugusari Akhmad Khoiri, mengatakan bahwa penerangan merupakan kebutuhan vital untuk meningkatkan pembangunan di desa.
“Karena memang di desa banyak yang masih gelap, dengan program ini, kami harapkan dapat menanggulangi masalah, terutama masalah ekonomi dan keamanan,” katanya.
Untuk Desa Tugusari, kata Khoiri direncanakan mendapatkan sebanyak 50 titik, di Dusun Sumbercanting.
“Karena, wilayah nya berada di lereng pegunungan dan masih gelap,” ujarnya.
Melalui Koordinator Pengusul PJUTS Tino Tjahyono menjelaskan bahwa di Jawa Timur, program itu berada di beberapa Kabupaten, diantaranya Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Lamongan dan Madura.
“Program ini merupakan program yang direncanakan sejak awal tahun 2024,” ujarnya.
Awalnya, Tino mendapatkan informasi dari mitranya di Jakarta, yang kemudian ditindak lanjuti dengan membuat usulan kepada Kementerian ESDM.
“Kemudian, kami tindaklanjuti usulan itu kepada pihak terkait,” katanya.
PJUTS, kata Tino masih belum menjangkau pelosok desa yang ada di Kabupaten Jember.
“Paling masih sekitar 40 persen saja, makanya kami akan terus berusaha untuk melakukan sosialisasi,” katanya.
Manfaat PJUTS, menurut Tino untuk lima tahun kedepan akan dapat mengurangi ketergantungan kepada PLN, melalui pemanfaatan energi terbarukan.
“Tentu kamu ingin agar Jember tumbuh berkembang dengan memanfaatkan energi terbarukan,” tegasnya. (Slmt)