Jember – Rumah Warga sebanyak 5 rumah dan satu mushala di Padukuhan Salak, Dusuk Calok, Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, rawan tertimbun longsor. Diketahui, menurut penuturan Perangkat Desa Arjasa Candra Dewi, 5 rumah warga dan satu mushala itu kondisinya sudah tidak layak huni, berada diatas bentangan gumuk selebar 600 meter.
Kini, posisi bangunan banyak retakan, lantai keramik terangkat dan bentuk bangunan sudah miring. Selain itu dikhawatirkan jika terjadi longsoran, puluhan pemukiman warga di bawahnya juga habis rata dengan tanah.
Sebagai upaya antisipasi, 5 personel TRC BPBD Jember saat ini menuju lokasi untuk melakukan asessment.
“Terkait kerusakan 5 rumah warga dan satu musala di Desa Calok ini. Akibat hujan deras sejak sore Rabu (19/1) kemarin, hingga malam hari kira-kira 5 jam an. Sehingga posisi tanah di lokasi ini bergerak. Juga ditandai dengan munculnya air tanah yang muncul ke permukaan,” kata Dewi saat dikonfirmasi di Balai Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Kamis (20/1/2022) siang.
Untuk kerusakan 5 rumah warga dan satu musala itu, Dewi menjelaskan, posisi bangunan rumah sudah banyak retakan.
“Kemudian lantai keramiknya pecah dan terangkat ke atas. Bangunan rumah agak miring. Untuk di Musala sudah miring banget dan mungkin jika ada getaran sedikit saja langsung ambruk dan longsor ke bawah,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, lanjutnya, sebanyak 15 jiwa dari 5 rumah terdampak mengungsi.
“Kami sudah menyiapkan lokasi pengungsian di padukuhan berbeda di bawah. Di sekolah PAUD. Tapi warga itu tidak berkenan karena kepikiran rumahnya, jadi sementara mengungsi ke rumah saudaranya yang aman. Karena kan kalau di desa, satu wilayah masih satu keluarga,” ujarnya.
Dewi berharap segera ada penanganan dan langkah antisipasi untuk meminimalisir terjadinya bencana.
“Karena perlu diketahui juga. Di atas posisi 5 rumah dan 1 musala itu ada gumuk selebar 600 meter. Itu retak dan tanahnya masih bergerak. Bahkan air tanah masih keluar. Itu dari atas longsor menimpa rumah dan musala itu. Nah kalau sampai hujan deras lagi. Dimungkinkan juga terjadi longsoran sampai ke bawah. Di bawahnya malah ada puluhan rumah warga dan ratusan Jiwa. Semoga tidak terjadi,” tandasnya.
Terpisah, Kepala BPBD Jember Sigit Akbari mengatakan, untuk langkah antisipasi terjadinya longsor di Dusun Calok, Desa Arjasa, sejumlah personel TRC BPBD Jember sudah menuju lokasi melakukan asessment.
“Ada 5 orang personel yang berangkat untuk meninjau lokasi. Selain itu, tim lainnya juga bergerak ke lokasi rawan bencana lain di Desa Rowo Tengah, Kecamatan Sumberbaru, Desa Darungan, Kecamatan Tanggul, dan di Desa Baban, Kecamatan Silo. Karena saat ini banyak laporan rawan longsor,” sebutnya.
Lanjut Sigit, dilakukan upaya untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa jika sampai terjadi bencana longsor.
“Tapi semoga bisa diantisipasi agar bencana yang terjadi tidak menyebabkan korban,” pungkasnya. (Fit)