Jember _ Jempolindo.id _ Pasien Gagal Ginjal yang diduga telah dilakukan pemulangan paksa oleh petugas RSD Balung itu, akhirnya meninggal. Pasien itu bernama Tonaji (55), Warga Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan kabupaten Jember , menuru keterangan putri korban, Sri Wahyuni (32) dasar pemulangan oleh pihak rumah sakit, karena pihak RSUD Balung sudah menganggap sembuh.
“Padahal Waktu itu, bapak masih dalam keadaan kritis. Kami disodori berkas oleh petugas rumah sakit, untuk di tanda tangani,saya kira itu surat rujukan, ternyata setelah saya lihat di dokumen dari RSD Balung bapak saya di nyatakan sembuh,” paparnya.
Baca juga : Evaluasi Ahir Tahun 2022, Layanan Kesehatan di Jember Masih Abaikan Pasien Tak Mampu
Sri Wahyuni menuturkan, saat pemulangan sempat berdebat dengan petugas. Karena waktu itu petugas rumah sakit tiba-tiba mencopot infus yang terpasang di tangan pasien.
“Kami tak bisa berbuat banyak, karena sudah mendapatkan perlakuan seperti itu,” keluhnya.
Karena sudah dicopot infusnya oleh pihak rumah sakit, lanjut Wahyuni terpaksan Bapaknya dibawa pulang. Namun Setelah dibawa pulang ke rumah bapak semakin kritis,sehingga hari itu juga sepulang dari RSUD Balung (2/1/2023), Bapaknya langsung dibawa ke Puskesmas Wuluhan.
Dari pantauan jempolindo, Tonaji sempat dirawat semalam di Puskesmas Wuluhan, selanjutnya pihak puskesmas merujuk Tonaji ke RSUD dr Subandi (3/1/2022).
“Sayangnya sesampainya di RSUD dr.subandi, Bapak sudah meninggal dunia,” kenang Wahyuni.
Lanjut ke halaman berikutnya –>