21.4 C
East Java

Rossandi : “Wis Gak Jamane Rek Gegeran Perkoro Pilkades”

Sidoarjo_Jempolindo.id_ BPD Keboguyang Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, Rabu ( 13/11/19)  mengelar sosialisasi Pilkades Serentak tahun 2020,  di Balai Desa Keboguyang.

Bpd
Rossandi, Ketua BPD Keboguyang Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo

Kegiatan itu  wujud semangat BPD Keboguyang,  untuk berkiprah dalam  membangun nilai Demokrasi di Desanya.

Acara  dihadiri jajaran Muspika Jabon, dan pemateri Sosialisasi dari Dinas PMD Kabupaten Sidoarjo.  semua komponen masyarakat Keboguyang tampak antusias sukseskan  Gawe  Kabupaten Sidoarjo.

Pilkades
Peserta Sosialisasi Pilkades Serentak Kabupaten Sidoarjo tahun 2020

Mengawali rangkaian sosialisasi Pilkades Serentak,  pemdes Keboguyang sebagai  fasilitator, Plt kades Supeno menyampaikan seruan agar Tokoh Masyarakat, RT RW serta unsur pemuda diharapkan bisa menjaga situasi dan kondisi lingkungannya.

“Saya berharap warga kiranya tetap guyub rukun,” tuturnya.

Menurut Rossandi  selaku Ketua BPD Keboguyang Jabon, pihaknya  merasa bersyukur  Masyarakat di kampungnya sangat peka dengan dinamika Politik.

“Contoh kecil, warga yang  turut serta sosialisasi,  saya kasih gambaran, nek bahasa kampungku prejengane atau ilutrasi tentang  ukuran kredibilitas seorang narasumber. Kita harus punya filter agar tidak terprovokasi, seperti saat  saya coba nguji respon warga dalam forum sosialisasi,” paparnya.

Rossandi menguji kepekaan peserta melalui respon terhadap hitungan matematika sederhana.

” 7X7 sama dengan berapa nggeh ?,” Tanya Rossandi.

Belum  tiga detik warga reaktif bisa menjawab 49, jawaban cepat itu membuktikan bahwa masyarakat masih relatif menggunakan akal sehatnya.

“Saya harap semua elemen senatiasa menggunakan nalar sehat, utamanya tentang aturan main pilkades. Sehingga semua menjadi gamblang, tidak lagi multitafsir,” paparnya.

Rossandi tak menampik bahwa konflik pilkades seringkali disulut dengan kepentingan pribadi dan kelompok, karenanya Rossandi berharap agar warga tetap menjaga  kerukunan.

“Konkritnya ayo dieman kaki tangan serta badan dan kepalanya agar tidak di jadikan kayu bakar hanya untuk menuruti ambisi, wes gak jamane gegeran perkoro pilkades , yang  akhirnya keluarga jadi korban,” pungkasnya. (Ros)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img