Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Mundur, Apa alasannya ?

Pemakaman Jenazah Covid-19
Foto : Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo (kanan), Fraksi Gerindra DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo (Kiri), Background pemakaman jenazah covid-19

Loading

JEMBER – JEMPOLINDO.ID  Ratusan relawan pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Jember mengundurkan diri. Pasalnya, relawan merasa keselamatannya merasa terancam, akibat terjadinya perebutan jenazah covid-19 oleh keluarga. Hal ini dinilai Ketua Fraksi PDI Perjuangan Jember Edi Cahyo Purnomo, akibat kurangnya perhatian pemerintah. Pernyataan itu disampaikan Ipung, panggilan akrab anggota DPRD Jember itu melalui chatingan Whatsapp, pada Kamis (29/07/2021).

“Bahkan hingga terjadi pemukulan oleh warga terhadap relawan pemakaman, ini perlu perhatian bersama,” ujarnya.

Ipung mendesak Pemerintah Kabupaten Jember lebih  memperhatikan anggaran yang sudah tersedia. Anggaran itu,kata Ipung dapat dipergunakan untuk membangun  bekerja sama dengan kepolisian dan TNI dari segi pengamanan d lapangan.

“Anggarannya kan sudah ada, sudah seharusnya dipergunakan lebih fokus untuk kepentingan penanganan covid-19, yang sudah amat mendesak,” tandasnya.

Lebih jauh, Ipung juga meminta Pemerintah Kabupten Jember, memberikan edukasi kepada masyarakat dengan  melibatkan tokoh masyarakat, Ulama para pengasuh pondok pesantren,  maupun para ustadz tentang bahayanya penyakit menular dan sangsi bila melanggar.

Hal itu sejalan dengan UU 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, yang mendefiniskan bahwa wabah merupakan kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu,  serta dapat menimbulkan malapetaka

“Jelas diatur tentang wabah penyakit menular, ancamannya 1 tahun dan denda 100 juta, ini juga bagaimana agar pemerintah sosialisasi kepada masyarakat menjelaskan kepada mereka agar tidak terulang kembali,” tegasnya.

Mundurnya Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Terkuat Saat RDP

Informasi  tentang mundurnya sejumlah relawan pemakaman covid-19, juga diungkap Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jember Ardi Pujo Wibowo saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Gedung Dewan, Kamis (29/7/2021) pagi.

Menurut Ardi, informasi  itu diketahuinya, saat rapat dengar pendapat (RDP)  antara Komisi D DPRD Jember bersama BPBD Jember.

“Dari rapat koordinasi dengan BPBD Jember itu kami menemukan dari awal 100 lebih relawan, sekarang sisa puluhan,” kata Ardi yang juga anggota Komisi D DPRD Jember itu.

Ardi tidak menyebut pasti jumlah relawan yang mundur itu. Namun terkait pengunduran diri relawan itu, katanya, karena alasan dari relawan yang merasa takut dengan kondisi penyebaran Virus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.

“Dari konfirmasi yang kami lakukan ke BPBD Jember. Karena bentuk ketakutan dari relawan itu, karena pandemi Covid-19 saat ini semakin luar biasa, dan (diduga) mungkin juga karena adanya tekanan dari pihak keluarga relawan. Sehingga mereka tidak berani terus bekerja,” jelasnya.

“Apalagi dengan tanggung jawabnya (relawan yang bekerja melakukan pemakaman) yang 24 jam non stop bekerja. Sehingga yang menjadi pertanyaan dibenak para relawan itu, apakah honor dan jaminan kesehatan nya ditanggung? Hal itu yang menjadi persoalan dan alasan mundurnya para relawan dari BPBD Jember itu,” sambungnya.

Namun demikian, terkait hal itu. Nantinya akan dicarikan informasi lebih lanjut dan klarifikasi lebih konkret ke BPBD Jember.

“Terlebih lagi kepada Satgas Covid-19 tingkat Kabupaten tentunya,” kata pria yang juga legislator dari Gerindra ini.

Namun kemudian Ardi memberikan saran, terkait tindak lanjut proses pemakaman dengan protoko Covid-19 itu.

“Agar optimal soal pemakaman itu, saran kami dengan kondisi mundurnya ratusan relawan ini. Kami menghimbau BPBD Jember untuk membentuk relawan tingkat kecamatan atau desa, dan mengoptimalkan kembali satgas-satgas yang sudah terbentuk (tingkat kecamatan atau desa itu) untuk nantinya diberikan pelatihan sesuai SOP pemakaman protokol Covid-19 yang tepat,” ungkapnya.

“Sehingga dalam pandemi ini bisa lebih optimal untuk ikut membantu soal pemakaman,” imbuhnya.

Masih Akan dirapatkan

Sementara, Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Jember dr Alfi Yudisianto,  saat dikonfirmasi menjelaskan, terkait mundurnya ratusan relawan pemakaman, pihaknya mengaku masih akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Tim Satgas Covid-19 tingkat kabupaten.

“Termasuk juga dengan BPBD Jember. Untuk membahas soal tersebut. Untuk hasilnya ditunggu. Atau kalau tidak besok,” ujarnya melalui ponselnya. (*)

Table of Contents