14.6 C
East Java

Quo Vadis Persid Jember, Bupati Hendy Ambil Langkah Revolusioner

Loading

Jember – Jempol – Quo Vadis kepengurusan Persid (Persatuan Sepak Bola Indonesia Djember), selama ini, telah membuat perjalanan Persid tak jelas jluntrungannya.

Menanggani permasalahan itu, sepertinya Bupati Jember, Hendy Siswanto, telah  mengambil tindakan cukup revolusioner dengan merombak total kepengurusan yang ada dan  membentuk yayasan baru.

“Mohon ijin, terus terang saja saya akan bentuk sendiri dengan nama Persatuan Sepakbola Jember dengan yayasan yang baru atas nama Pemkab Jember, Bupati yang daftarkan,” ungkap Bupati Hendy, dalam acara audiensi dengan Pembina Yayasan Persid Jember (YPJ) Suparno beserta jajarannya, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Minggu (06/06/2021).

Dengan  dibentuknya yayasan baru yang akan menaungi Persid ini, diharapkan, pembinaan olahraga sepak bola bisa berjalan lebih baik. Dan kepada pengurus yayasan yang lama, bupati minta kerelaannya untuk menerima terjadinya perubahan baru ini.

“Saya minta bapak Suparno untuk rela tidak diteruskan, terus terang apabila tidak ada kesepakatan untuk menyatakan sikap ikut dalam rumah baru,” harap bupati.

Kepada Yayasan Persid Jember, Bupati Hendy memberikan tenggat waktu hingga 13 Juni 2021 untuk menyatakan sikap ikut dalam yayasan sepakbola Jember yang dikelola Pemkab Jember. Bupati juga mempersilakan semua pihak, untuk bergabung dengan yayasan baru itu.

Dikatakan bupati, bahwa langkah ini ditempuh, demi terwujudnya kesiapan Jember sebagai tuan rumah Porprov pada tahun depan. Bupati tidak menginginkan Jember sebagai tuan rumah porprov, malah tidak memiliki klub sepak bola.

“Itu jangan sampai terjadi (tidak punya grup sepak bola). Porprov tahun depan adalah harapan kita semua, menjadi awal kejayaan bagi Kabupaten Jember,” pesan Bupati Hendy.

Lain dari itu, bupati berencana akan memanggil semua pemain sepakbola asal Jember yang tengah berlaga di klub lain untuk kembali ke Jember.

“Pada Porprov tahun depan Jember harus menjadi juara umum,” tambahnya

Respon Pecinta Persid

Langkah Bupati Hendy mendapat tanggapan pecinta Persid. Sebut saja Satriyo Budi Darmawan, akrab dipanggil Yoyok, berpendapat,   jika Bupati benar – benar melakukan perombakan total untuk membuat rumah baru untuk Yayasan Persid adalah, bahwa PEMBINA YAYASAN diisi oleh UNSUR – UNSUR dari Eksekutif maupun Yudikatif, bukan nama – nama yang tercantum sebagai perwakilan.

“Kepengurusan, sebaiknya mewakili kelembagaan, bukan perorangan,” katanya.

Sehingga kelak Persid tidak terjebak dengan kepentingan kelompok dan perorangan.

Mantan asisten Manajer Persid itu, mengaku punya pengalaman tak sedap, pada tahun  2018, saat mengurus ijin  penggunaan Stadion JSG sebagai syarat ijin keamanan di POLRES kadang baru bisa turun sehari menjelang pertandingan.

“hal begini kan tidak baik untuk kesiapan dan persiapan…. Jika disitu PEMBINA sudah ada Bupati, Kapolres, dan KONI saya rasa untuk masalah yang seperti ini tidak ada lag,” ujarnya.

Setyo menghendaki, sebagai perwakilan Supporter  BERNI tetap dilibatkan, karena Berni punya sejarah panjang membesarkan Persid.

“Bagi saya BERNI adalah HISTORY dan tugas BERNI yang menjaga itu di tubuh Yayasan,” ungkapnya.

Kini, kata Setyo, hidup matinya ada ditangan Bupati Jember

“Silahkan Bupati memilih orang – orang yang Profesional, Punya Kapabilitas, Visioner, dan memiliki pengetahuan tentang bola dan industrinya,” pungkasnya. (Wildan)

Table of Contents

Loading

Jember – Jempol – Quo Vadis kepengurusan Persid (Persatuan Sepak Bola Indonesia Djember), selama ini, telah membuat perjalanan Persid tak jelas jluntrungannya.

Menanggani permasalahan itu, sepertinya Bupati Jember, Hendy Siswanto, telah  mengambil tindakan cukup revolusioner dengan merombak total kepengurusan yang ada dan  membentuk yayasan baru.

“Mohon ijin, terus terang saja saya akan bentuk sendiri dengan nama Persatuan Sepakbola Jember dengan yayasan yang baru atas nama Pemkab Jember, Bupati yang daftarkan,” ungkap Bupati Hendy, dalam acara audiensi dengan Pembina Yayasan Persid Jember (YPJ) Suparno beserta jajarannya, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Minggu (06/06/2021).

Dengan  dibentuknya yayasan baru yang akan menaungi Persid ini, diharapkan, pembinaan olahraga sepak bola bisa berjalan lebih baik. Dan kepada pengurus yayasan yang lama, bupati minta kerelaannya untuk menerima terjadinya perubahan baru ini.

“Saya minta bapak Suparno untuk rela tidak diteruskan, terus terang apabila tidak ada kesepakatan untuk menyatakan sikap ikut dalam rumah baru,” harap bupati.

Kepada Yayasan Persid Jember, Bupati Hendy memberikan tenggat waktu hingga 13 Juni 2021 untuk menyatakan sikap ikut dalam yayasan sepakbola Jember yang dikelola Pemkab Jember. Bupati juga mempersilakan semua pihak, untuk bergabung dengan yayasan baru itu.

Dikatakan bupati, bahwa langkah ini ditempuh, demi terwujudnya kesiapan Jember sebagai tuan rumah Porprov pada tahun depan. Bupati tidak menginginkan Jember sebagai tuan rumah porprov, malah tidak memiliki klub sepak bola.

“Itu jangan sampai terjadi (tidak punya grup sepak bola). Porprov tahun depan adalah harapan kita semua, menjadi awal kejayaan bagi Kabupaten Jember,” pesan Bupati Hendy.

Lain dari itu, bupati berencana akan memanggil semua pemain sepakbola asal Jember yang tengah berlaga di klub lain untuk kembali ke Jember.

“Pada Porprov tahun depan Jember harus menjadi juara umum,” tambahnya

Respon Pecinta Persid

Langkah Bupati Hendy mendapat tanggapan pecinta Persid. Sebut saja Satriyo Budi Darmawan, akrab dipanggil Yoyok, berpendapat,   jika Bupati benar – benar melakukan perombakan total untuk membuat rumah baru untuk Yayasan Persid adalah, bahwa PEMBINA YAYASAN diisi oleh UNSUR – UNSUR dari Eksekutif maupun Yudikatif, bukan nama – nama yang tercantum sebagai perwakilan.

“Kepengurusan, sebaiknya mewakili kelembagaan, bukan perorangan,” katanya.

Sehingga kelak Persid tidak terjebak dengan kepentingan kelompok dan perorangan.

Mantan asisten Manajer Persid itu, mengaku punya pengalaman tak sedap, pada tahun  2018, saat mengurus ijin  penggunaan Stadion JSG sebagai syarat ijin keamanan di POLRES kadang baru bisa turun sehari menjelang pertandingan.

“hal begini kan tidak baik untuk kesiapan dan persiapan…. Jika disitu PEMBINA sudah ada Bupati, Kapolres, dan KONI saya rasa untuk masalah yang seperti ini tidak ada lag,” ujarnya.

Setyo menghendaki, sebagai perwakilan Supporter  BERNI tetap dilibatkan, karena Berni punya sejarah panjang membesarkan Persid.

“Bagi saya BERNI adalah HISTORY dan tugas BERNI yang menjaga itu di tubuh Yayasan,” ungkapnya.

Kini, kata Setyo, hidup matinya ada ditangan Bupati Jember

“Silahkan Bupati memilih orang – orang yang Profesional, Punya Kapabilitas, Visioner, dan memiliki pengetahuan tentang bola dan industrinya,” pungkasnya. (Wildan)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Berita Populer