Jember – Jempolindo.id – Bangunan fisik Tembok Penahan Tanah (TPT) berupa dinding penahan jalan, sumber anggaran APBD Provinsi Jatim Tahun 2022, ditengara tanpa galian pondasi, lagi-lagi diketemukan di Desa Kertonego Kecamatan Jenggawah, pada Kamis (13/10/2022).
Proyek fisik TPT yang diduga milik kelompok masyarakat (Pokmas) desa setempat, diduga dalam pelaksanaan dilapangan tidak sesuai dengan bestek, pasalnya tidak ada pekerjaan galian pondasi.
Dari pantauan awak media dilokasi terlihat pasangan batu belah asal tancap, terkesan dikerjakan asal jadi. Ada dugaan hal ini terjadi akibat kurangnya pengawasan oleh pihak terkait.
Sementara, Kepala Desa Kertonegoro, Siti Munfarida, mengatakan bahwa pekerjaan dinding penahan jalan yang dimaksud milik pokmas dari dana Hibah Provinsi Jawa Timur.
Anehnya, Siti Munfarida tidak mengetahui nama ketua dan Pokmas, dalam pekerjaan bangunan fisik dimaksud.
“Nggak ngerti aku siapa nama pokmas-nya, ada di operator desa,” kata Siti pada media (13/10/2022) Kamis.
Siti berharap pekerjaan yang bersumber dari Pemprov Jatim, melalui Pokmas di kerjakan sesuai aturan mengingat bangunan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Disinggung terkait proyek tanpa papan nama dan prasasti, Dia menjelaskan bahwa pekerjaan masih baru selesai dibangun.
“Mungkin belum dipasang kerena baru selesai dibangun,” jelasnya.
Terpisah, operator Desa Kertonegoro, Yoga, menjelaskan bahwa pihak desa tidak mengetahui terkait Pokmas termasuk ketua. pihak desa hanya mencatat dalam bentuk Register.
“Disini banyak Pokmas-nya, kita hanya register, saya tidak tahu mas nama Pokmas dan ketuanya,” kata Yoga operator desa kepada awak media (14/10/2022) Jum’at.
Namun, operator tidak bisa memberikan nomor register ke awak media, dalihnya harus minta izin.
Di Desa Kertonegoro, sambung Yoga, ada empat bangunan yang bersumber dari dana hibah yang terbagi menjadi empat Pokmas dua titik pekerjaan drainase, TPT, dan Jalan Hotmix.
“Untuk Hotmix belum dikerjakan karena nunggu giliran, kan banyak yang dikerjakan,” ujar yoga.
Lanjut yoga, bahwa pekerjaan pembangunan yang bersumber dari dana hibah tersebut melibatkan warga sekitar, sebagian luar desa.
Dia sebut berinisial M dan A, selaku operator dalam proyek hibah yang dimaksud.
“Silahkan hubungi M atau A mas,” Pintanya.
Menurut Dia, bahwa pekerjaan fisik bangunan oleh Pokmas di desanya dari partai politik tertentu.
“Hibah melalui partai mas,” imbuhnya.
Diketahui, bahwa di sepanjang jalan menuju Dusun Gumuk Jati ada beberapa titik lokasi pekerjaan yang bersumber dari dana hibah Provinsi Jawa Timur tahun 2022.
Dua pekerjaan Drainase dengan dua Pokmas yakni Pokmas Seger dan Pokmas Banyu Alir, sementara Pekerjaan TPT di lokasi tidak terlihat adanya prasasti.
Mengingat nomor media ini diblokir, awak media kesulitan mengkonfirmasi dan klarifikasi kepada oknum berinisial M, yang disebut selaku pihak yang mengetahui terkait pelaksanaan dilapangan. (Agung)