Jember _ Jempolindo.id _ Program Cetting 1000 (cegah stunting 1000 hari kehidupan pertama) turunkan angka stunting di Kecamatan Wuluhan, dari 8,6% menjadi 3,5%. Hal tersebut dikemukakan Kepala Puskesmas Wuluhan dr Eny Rahmi Yulianti, di ruang kerjanya, pada Selasa(3/1/2022).
Baca Juga : Wabup Jember Raih Penghargaan Narasi Audit Kasus Stunting 2022
Menurut pengakuan Eny penyebab stunting tidak hanya dari faktor ekonomi saja, melainkan bisa saja dari faktor lainnya.
“Diantara penyebab yang lain, adalah faktor genetik dan juga di sebabkan faktor proses dari gangguan kehamilan. Memang 50 persen penyebab dari tingginya angka stunting adalah dari faktor ekonomi. Sedangkan 50% lagi disebabkan oleh faktor yang lain,” katanya.
Mengutip pernyataan kepala DP3AKB kabupaten Jember Drs.suprihandoko beberapa waktu yang lalu di hadapan puluhan awak media ,di ketahui pernikahan dini dan tidak harmonisnya keluarga dalam rumah tangga juga salah satu penyebab tingginya angka stunting di kabupaten Jember.
Untuk menanggulangi stunting, BKKBN Provinsi Jawa Timur, bekerja sama dengan Dinas DP3AKB Kabupaten Jember, meluncurkan berbagai program terobosan, guna menekan angka stunting di kabupaten Jember
Menurut penuturan Kepala DP3AKB Kabupaten Jember Drs Suprihandoko, diantara program yang dilakukan oleh DP3AKB kabupaten Jember, guna menekan angka stunting adalah pemberian makanan bergizi gratis kepada keluarga kurang mampu, memberikan pelatihan kepada pasutri tentang pola hidup sehat dan membatasi serta mengatur pola kelahiran.
“Serta memberikan berbagai pelatihan kepada kader kader posyandu yang merupakan garda terdepan dalam pencegahan terjadinya stunting di masyarakat,” ujarnya. (Gito)
