PG Semboro Larang Warga “Ngasak” Sisa Tebangan Tebu. Nuruddin: Pengusiran Itu Tak Manusiawi 

PG Semboro
Nurudin, Aktivis Pemerhati Sosial

Loading

Jember – PG Semboro melarang warga ngasak, mencari sisa tebangan tebu di HGU PTPN XI Sepada Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Jember, pada Rabu (22/06/2022) siang.

Warga yang sedang ngasak sisa tebangan tebu itu, mendapat pengusiran dari Oknum PG Semboro. 

PG Semboro
Nuruddin, Aktivis Pemerhati Sosial

Tindakan pengusiran warga itu disesalkan Aktivis Pemerhati Sosial Nurudin, yang kebetulan berada di lokasi. Nurudin diketahui, selain aktivis juga berprofesi sebagai petani tebu, bahkan pernah menjadi anggota APTRI.

Menurut Nurudin tindakan pengusiran itu tidak masuk akal, pasalnya warga hanya memungut sisa tebangan tebu yang sudah terbuang.

“Padahal sisa tebangan tebunya sudah terbuang, kalaupun dipungut sama sekali tidak akan merugikan PG Semboro,” katanya.

Warga yang mencari sisa tebangan tebu itu, menurut Nurudin hanya sekedar ingin mengais rejeki.

“Mereka bukan mencuri,” sergahnya.

Sepanjang pengamatannya, kata Nurudin sangat banyak sisa tebangan tebu yang tertinggal di areal PG Semboro wilayah spada Nogosari.

“Tebu ini kan milik perusahaan BUMN harusnya di kelola profesional,” tukasnya.

Nurudin menduga ada yang salah dengan tata kelola tebangan di PG Semboro. Kelemahan pengawasan tebangan tebu itu, bisa menyebabkan PTPN XI mengalami kerugian sampai miliaran rupiah.

“Kalo tebangan kyak gini mungkin perhetar tebu yang terbuang ada 4 truk kalo di kalikan 360 hektar akan ada 1400 truk tebu yang terbuang di areal HGU sepada Nogosari tiap tahunya,” jelasnya

Dari pantauan tim jempolindo di lapangan sangat banyak sisa tebu yang berserakan di areal yang sudah di tebang, dan sisa tebu tebagan itu dibakar bersama sampah, lalu dibuang begitu saja oleh petugas PG Semboro.

Di tanya dasar pelarangan terhadap pencari sisa tebagan Mahmud selaku petugas keamanan di HGU sepada nogosari menjelaskan pihaknya hanya menjalani tugas saja.

“Setiap tahunnya warga yang mencari sisa tebangan tebu memang di larang oleh pimpinan PG Semboro,” tegasnya

Sedangkan Ahmad dan 3 orang lainya, yang mendapat pengusiran itu mengaku hanya sekedar ingin mencari nafkah saja dengan memungut sisa tebangan tebu di areal petani maupun PTPN XI.

“Sisa tebangan tebu di areal PG Semboro ini sangat banyak, eman kalo dibuang begitu saja,” katanya.

“Kami rakyat kecil berharap kepada PG Semboro memperolehkan kami mencari nafkah di lahan ini, untuk menghidupi keluarga kami,” pungkasnya (Git)

Table of Contents