Petani Desa Karangduren Keluhkan Kesulitan Pengairan Sawah

Loading

Jember – Petani Desa Karangduren Kecamatan Balung Kabupaten Jember, keluhkan kesulitan air untuk pengairan sawahnya. Kondisi itu terjadi sejak lima tahun terahir.

Rencananya puluhan petani Desa Karangduren, akan meluruk pengamat Sumber Daya Air Wilayah Bangsalsari. Pernyataan itu disampaikan Perwakilan petani Desa Karangduren, H Agus pada Jum’at, (27/5/2022).

Petani Desa Karangduren
Keterangan: Tokoh Petani Desa Karangduren H Agus

Menurut H Agus, untuk pemenuhan air sawah di Desa Karangduren, disuplai dari dua aliran sungai yang berada di bawah pengawasan Pengamat Sumber Daya Air (SDA) Wilayah Balung dan Pengamat Wilayah SDA Bangsalsari.

“Untuk memenuhi kebutuhan air para petani desa Karangduren selama ini, sebagian petani, terpaksa harus menyewa mesin pompa air guna mencukupi kebutuhan air untuk lahan sawahnya,” keluhnya.

Sementara, kata H Agus, Areal persawahan Desa Karansono, yang lokasinya berbatasan dengan lahan sawah Desa Karangduren, tidak mengalami kesulitan pengairan.

H Agus menduga kesulitan air di wilayah Karangduren disebabkan lemahnya fungsi pengawasan pengamat wilayah kecamatan Bangsalsari.

“Kami dan petani yang lain sudah sering menyampaikan kesulitan pengairan ini melalui dinas terkait, tetapi sampai sekarang belum ada respon,” sergahnya.

Petani Desa Karangduren
Keterangan: Juru Air Pengamat Wilayah SDA Desa Karangduren dan Karangsono

Di tempat terpisah, Juru Air Wilayah Desa Karangsono dan Karangduren Gendis, ketika ditemui menjelaskan, bahwa penyebab terjadinya kekurangan air di desa Karangduren, karena saluran air yang menuju ke desa Karangduren banyak kebocoran atau berlubang.

“Ini yang menyebabkan debit air yang menuju ke desa Karangduren sangat kecil dan tidak mencukupi,” ungkapnya.

Pantauan tim jempolindo, areal lahan persawahan milik warga Desa Karangduren, sangat dekat dengan saluran areal irigasi Dam Bagu Wilayah Balung.

Namun, untuk pemenuhan air untuk Desa Karangduren di suplai oleh dam sekunder area paleran (wilayah pengamat sumber daya air wilayah Bangsalsari).

Terkait dengan keluhan petani itu, mendapat renpon cepat dari Kepala Pengamat SDA wilayah Bangsalsari, Yulianto, yang berjanji akan segera melakukan kroscek ke titik sasaran, Sabtu (28/5/2022)

“Kalau masalah kebocoran air di wilayah saluran sekunder, maka saya selaku pengamat akan segera mengusulkan perbaikan, tapi kalo itu di wilayah tersiernya , itu kewenangan desa,” terangnya

“Yang pasti hari ini (sabtu 28/5/2022) kami akan terjunkan petugas juru air guna melakukan tindakan dan kordinasi dengan para pihak atas keluhan petani yang ada di desa Karangduren,” ringkasnya. (Gito)

Table of Contents