JEMBER – Perluas Pasar UMKM, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember menggelar Excellent Expo UMKM di gedung Gedung Serba Guna, Kaliwates, pada Sabtu (4/12/2021).
Bupati Jember, Hendy Siswanto mengungkapkan bahwa gelaran tersebut dalam rangka menyambut kegiatan hari jadi Kabupaten Jember ke-92, yang juga sekaligus rangkaian program Wayae Fest.
“Ini merupakan cikal bakal UMKM se Jember harus mulai giat lagi untuk menjual lewat online. Karena tanpa diikuti sistem digital, akan sangat sulit berdaya saing,” kata Hendy.
Hendy mengungkapkan kekuatan ratusan juta penduduk Indonesia ini adalah pasar, termasuk di Jember. Maka dari itu ia berharap para organisasi perangkat daerah (OPD) terutama di Jember, untuk bersama-sama membeli produk lokal.
“Jember punya potensi market yang cukup besar ada 2,5 juta penduduk Jember, kalau transaksi 10 persen saja akan menjadi geliat untuk produk UMKM,” katanya.
Selain itu, Hendy mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Jember sedang berupaya untuk membentuk sentral UMKM.
“Kami akan membentuk sentral UMKM. Akan kami tempatkan di gedung yang dekat alun-alun, yang saat ini di gunakan gedung PTSP,” ujarnya.
“Akan kita tempatkan di sana semua produk dan tempat pelatihan UMKM,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember, Arismaya Parahita mengungkapkan bahwa kegiatan Excellent Expo UMKM merupakan rangkaian acara menyambut hari jadi Kabupaten Jember yang ke 92 dan akan menjadi agenda tahunan.
Arismaya menjelaskan tujuan gelaran tersebut adalah sebagai ruang publik untuk mengoptimalkan UMKM dan mempromosikan produk unggulan UMKM ke jangkauan pemasaran yang lebih luas.
“Ini akan menjadi agenda taunan bertajuk Wes Wayae Fest. Expo ini menampilkan potensi produksi unggulan UMKM yang nantinya akan mempromosikan kepada masyarakat luas,” ungkapnya.
Gelaran Excellent Expo UMKM ini, kata Arismaya akan dilakukan selama dua hari pada Sabtu-Minggu, 4-5 Desember 2021. Dan untuk giat tersebut diikuti oleh 187 UMKM, yang terdiri dari 9 klaster. Klaster tersebut diantaranya, kopi dan cokelat sebanyak 22, batik 28, ecoprint 6, pangan 50, sambak 20, craft 14, peternakan dan perikanan 23, pertanian 8, dan herbal 16 peserta.
Expo itu mendapatkan tanggapan positif dari beberapa pengrajin di Kabupaten Jember, yang mengikuti giat itu, seperti pendapat Warga Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Sri Utama mengatakan bahwa expo itu diharapkan dapat menjadi ajang bagi pengrajin untuk memperkenalkan produknya.
“Ini sangat membantu pengrajin, karena produknya bisa dikenal oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Sri Utami membawa batik tulis dan belajar membatik, bersama lima tim nya, Sri Utami mengaku sudah 4 tahun menekuni dunia batik, yang pemasarannya sudah merambah ke luar daerah.
Sedangkan Warga Patrang Maya Puspita, saat sedang berkunjung di acara expo itu mengatakan produk batik Jember memiliki kualitas yang lumaya bagus, dengan motive khasnya.
“Bahannya bagus, motivenya juga bagus, ternyata kalau didesain benar – benar menarik sekali,” ujarnya.
Maya mengatakan program expo merupakan program yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Mengenai harga, menurut Maya masih relative terjangkau, ke khasannya ada pada motive jember nya yang menarik.
“Jika dibandingkan dengan produk yang ada di pasaran, produk yang ditampilkan di ekspo memiliki ciri tersendiri, lebih menarik, kalau diluaran batik seharga 50 ribu, sedangkan di ekspo barang seharga sama mendapatkan motive batik yang lebih bagus,” ujarnya. (AR/Git/Agung)