Percayakah Kamu Sebagian Besar Penyakit Disebabkan Pikiranmu

pikiran
pikiran penyebab penyakit

Loading

Jempolindo.id – Percaya atau tidak, ya tergantung cara kita memahaminya. Berangkat dari pengalaman saya, saat masih muda pernah sih menekuni pengobatan alternative sekedar menguji keyakinan sekaligus menjawab rasa ingin tehu, hanya sebentar saya mengalaminya sekira 7 tahun.

Untuk menjawab pertanyaan darimana sebenarnya datangnya penyakit ? saya pelajari anatomi tubuh manusia, reaksi kimia dan biologinya,   termasuk aspek psikologinya. Saya memang menolak hal yang berbau mistis, tetapi saya menyakini ada kehidupan lain  diluar jangkauan akal manusia.

Sederhanya, saya berkesimpulan bahwa penyakit sebagian besar datang dari pikiran manusia.

  • Pengalaman pertama, Adik ayah saya sakit parah sudah dibawa ke dokter tak kunjung sembuh, 8 tahun lamanya hanya rebahan di tempat tidur, kasihan melihatnya menahan sakit yang tidak jelas apa sebabnya. Sudah barang tentu orang desa masih ada yang percaya bahwa Bu Lik ku itu terkena serangan gaib. Ah …… bagiku itu mengada – ada.

Lantas kucoba mempraktekkan keyakinanku dengan mendiagnosa pikirannya. Semula dia sulit bicara dengan orang lain disekitarnya, seperti orang yang tak lagi punya kepercayaan kepada orang lain, tetapi aku mencoba menyakinkan bahwa aku anak kakaknya yang dia hormati.

Aku mencoba menceritkan kisah lucu antara dia dan kakaknya yang ayahku, benar saja dia mulai tersenyum.Lalu tanpa diminta, dia mulai mengenang kisahnya bersama kakaknya  yang menyanyanginya, Tentu aku pahami, sudah 8 tahun menderita penyakit, tubuhnya kurus kering.

Aku mencoba memperlakukannya seperti dulu kakaknya menyuapinya dengan  susu dan telor. Sejak itulah dia berangsur – angsur sembuh.

  • IBU TEMANKU SAKIT JANTUNG :  Aku punya sahabat namanya Irfin Efendi, sejak berbeda jurusan di bangku SMA lama sudah saya tak berkunjung kerumahnya.

Biasanya aku memang menginap dirumahnya, sekedar ngobrol di malam minnggu, malam yang sering kami lewati bertiga bersama salah satu sahabatku yang kelak menjadi dokter namanya Elvyn Fajrul Jaya Saputra.

Kala itu, hari senin kebetulan kami sedang libur, agak siang aku berkunjung ke rumah Irfin, pikirku sekedar mau mendengarkan koleksi terbarunya album Genesis.  Saat asyik mendengar lantunan Phil Coolin, ibunya memangggil irfin menyuruh ambilkan air minum.

“Lho ibu gak kerja tah?,” kataku, ini kan hari senin beliau kepala sekolah dasar harusnya ke sekolah.

“Sudah tiga  bulan sakitmm,” kata temanku.

“Sakit apa,” tanyaku.

“Kata dokter jantung,” jawab temanku.

“Bilang ibu, mau kupijat tah,” aku menawarkan diri untuk memijat.

Untungnya ibu itu bersedia, malah seperi orang gembira. Ibunya irfin sudah seperti ibuku sendiri. Kusuruh beliau bersalin baju yang agak  longgar biar lebih nyaman.

Sambil kupijat seluruh tubuhnya, ku ajak ngobrol berbagai masalah yang sedang dipikirkannya, rupanya memang sejak meninggalnya putra keduanya ibu itu sering merasa pusing kepala, seolah belum bisa terima.

Tak terasa, sudah lebih 2 jam ibu temanku itu terlelap dalam tidurnya. Perlahan kutinggalkan pulas dalam tidurnya. Aku menginap dirumah itu, esok paginya diruang tamu sudah ramai tamu yang berdatangan, sayup – sayup aku dengar  Ibu itu baru datang dari sekolah bersama teman – temannya. Rupanya beliau sudah sembuh.

 

  • Kakak Perempuanku divonis sakit Kanker Rahim : Suatu hari kakak perempuanku telpon ( dulu masih pakai telpon rumah,belum ada handphone) memberi kabar kalau seminggu lagi akan menjalani operasi di rumah sakit, karena hasil diagnose dokter memvonis kanker Rahim.

Saat itu kakakku sudah menjalani puasa persiapan menghadapi operasi. Mendengar kabar itu aku segera pulang, menjumpai kakakku yang katanya sedang akan menjalani operasi.

Tentu saja aku tahu apa yang sedasng dialaminya, pelan –pelan kutangani dengan cara yang kuyakini dapat menyembuhkannya. Selama tiga hari intensif kuajak bicara semua permasalahan yang sedang dihadapinya.

Lalu, menjelang operasi dokter melakukan diagnose lagi, dan dinyatakan salah diagnose. Kakakku gagal mengidap penyakit kanker,hingga kini beliau sehat walafiat.

  • Putri Direktur Pabrik Gula Di Vonis Leukemia :  Gadis itu bernama Dian putra salah satu direktur pabrik gula,  masih kelas 3 SMA, harusnya dia sekolah, tetapi sudah hampir satu tahun tidak masuk sekolah, karena kabarnya menderita penyakit leukimia.

Gadis itu menjumpaiku sambil menunjukkan hasil analisa laboratorium, tentu saja aku tak begitu paham, karena memang tidak berlatar belakang medis.

Selama seminggu kucoba melakukan terapi, sambil kuajak ngobrol tentang masalah pribadinya. Awalnya gadis ini tertutup dan sulit bercerita kepada orang lain. Aku tak memaksanya, kubiarkan dia mendengarkan kisah ibu yang berkorban untuk anak –anaknya.

Lalu Dian mulai meneteskan air mata, tampaknya dia mulai tersentuh dan sedikit demi sedikit mau bercerita tentang apa yang dialaminya. Seminggu kemudian Dian kusarankan periksa ke dokter yang menanganinya, dan dokternya kaget mendapati gadis sudah sembuh dari penyakit yang diidapnya.

  • PEREMPUAN DIPOTONG RAHIMNYA TAK PUNYA ANAK : Karena cerita ini  agak sensitive, saya sampaikan singkkat saja. Ada perempuan yang rahimnya dipotong sebelah, dan divonis sulit memiliki keturunan.

Aku datangi dokter yang mengoperasinya, dokter Chandra namanya, membenarkan dari rekam medis memag beliau yang mengoperasinya.

Singkatnya, kucoba lakukan terapi, enam bulan dari masa terapi perempuan itu sudah dinyatakan hamil, hingga sekarang sudah memiliki 2 putra dan 1 putri.

Nah itu saja sekelumit pengalaman yang saya alami, sebagai bukti bahwa sebagian besar penyakit memang bersumber dari pikiran.

Saran ku :

  1. Jangan MARAH, karena selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi 6 jam.
  2. Jangan DENDAM dan MENYIMPAN KEPAHITAN, karena akan menyebabkan imun tubuh kita mati. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE
  3. Usahakn tenang dan hindari STRESS, karena akan berdampak pada GANGGUAN PENCERNAAN.
  4. Hindari merasa Cemas dan KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.
  5. Jangan MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).
  6. Jika mengalami KEBINGUNGAN segera berdoa, karena kebingungan akan menyebabkan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.
  7. Hindari merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.
  8. Hindari NEGATIVE THINKING, karena akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).
  9. Tahan EMOSI & MARAH, karena bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.
  10. Jangan APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.
  11. Jangan suka MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.
  12. Hindari KESEPIAN cariah hiburan, karena bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).
  13. Jangan BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI,  karena bisa terkena penyakit LEUKEMIA

Nah, mulai sekarang  upayakan kurangi beban pikiran negative. Bikin senang dan enjoya aja hidup. Caranya carilah hobby, jangan lupa berdoa mendekat sama Tuhan menurut agamanya masing – masing. (*)

Table of Contents