Perbaikan Jalan Ambulu Mandeg Disoroti Anggota DPRD Jember

Perbaikan Jalan Ambulu
Caption : Tampak dua alat berat yang parkir di jalan Ambulu menuju arah Kota Blater

Loading

Jember – Perbaikan jalan Ambulu menuju arah Tempurejo yang dibiayai dengan Metode Multiyears, seperti tertera pada papan nama proyek itu senilai Rp 16 Milyar lebih, dikerjakan oleh PT Sunan Muria, kini mengalami kemandegan. Tampak jalan seperti terbiarkan tanpa ada kepastian pekerjaan. Hanya terlihat alat berat yang parkir. Minggu (13/02/2022).

Perbaikan Jalan Ambulu
Caption : Papan Nama Proyek Pekerjaan Perbaikan jalan Ambulu

Belum dimulainya pekerjaan perbaikan jalan juga mendapat sorotan Anggota DPRD Jember dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Alfan Yusri Habibi, saat dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya menjelaskan, harusnya jika papan nama sudah terpampang, maka sudah ada uang APBD yang dipergunakan.

“Jika papan namanya sudah terpampang, harusnya kan sudah ada kesepakatan antara pengusaha dan pemkab Jember, harusnya sudah mulai dikerjakan,” katanya.

Ketika dilokasi perbaikan jalan hanya ada alat berat, maka menurut Alfan perencanaannnya dinilainya kurang tepat.

“Jika pengerjaannya tiba-tiba berhenti, maka jelas – jelas akan menimbulkan kontradiktif di masyarakat,” tegasnya.

APBD 2022 sudah disahkan, yang didalamnya ada alokasi perbaikan jalan melalui Metode Multiyears (Kontrak Tahun Jamak), yang sebelumnya tawaran penggunaan anggaran melalui metode multiyears sempat ditolak Fraksi PDIP Kabupaten Jember.

“Karena pasti akan banyak sekali hal yang menimbulkan permasalahan di bawah,” ujarnya.

Alfan menilai metode Multiyears merupakan ketergesa – gesaan Bupati Jember, yang menimbulkan spekulasi tafsir dari banyak kalangan.

“Mungkin saja itu hanya sekedar didorong janji politik bupati kepada seseorang, sehingga kesannya dipaksakan,” ujarnya.

Buktinya, kata Alfan saat ada keterlambatan pekerjaan tidak ada satupun dari pihak pemerintah Kabupaten Jember yang memberikan klarifikasi kepada rakyat.

“Ini apa penyebabnya ? ,” imbuhnya.

Alfan mengingatkan agar eksekutif bermain-main dengan pekerjaan proyek pembangunan yang menggunakan APBD.

“Karena rakyat sudah pintar, monggo media juga turut membantu menyuarakan,” tegasnya.

Seperti disampaikan Warga Desa Ambulu Anwar Effendi, merasa prihatin atas berhentinya pelaksanaan pembangunan jalan yang sempat berjuluk Jeglongan Sewu itu.

“Kalau saya orang kecil tahu apa soal proyek jalan ini pak, kami tahunya jengglongan sempat ditutupi dengan pasir, setelah itu dibiarkan,” ujar Anwar.

Kondisi jalan itu tampak terlihat berlum dikerjakan sebagaimana mestinya, padahal berdasarkan papan proyek yang terpampang harusnya mulai dikerjakan mulai 16 Desember 2022 dan selesai pada 13 Juni 2022.

“Sepertinya sejak jengglongan jalan ditutupi dengan pasir, sudah sekitar 1 bulan keadaan jalan ini gak ada tindak lanjutnnya, ya kan situasi hujan kalau dibiarkan kena air hujan kembali lagi seperti keadaan semula,” kata Anwar.

Menurut Anwar, jalan Ambulu menuju Kota Blater itu merupakan lokasi yang sering mengalami kebanjiran, karenangan kalau sekedar menggunakan aspal biasa dikhawatirkan tidak akan berumur lama.

“Entah kalau menggunakan beton, mungkin lebih kuat,” ujar Anwar. (Gito)

Table of Contents