19.5 C
East Java

Penegakan Hukum Sakit di Negara Sakit

Jakarta – Jempolindo.id – penegakan hukum selama ini dinilai banyak kalangan dalam keadaan sakit, sementara kekuasaan negara juga mengalami sakit.

Sebuah pernyataan dari Pengacara Senior Otto Hasibuan, saat acara di salah satu stasiun televisi, mengatakan bahwa penegakan hukum sedang mengalami sakit.

Dia mencontohkan kasus pembunuhan berencana Brigadir Joshua Hutabarat, sejak mencuat sudah ada kalimat kawal.

“Kawal itu artinya apa, kalau bukan penegakan hukum sedang sakit,” katanya.

Pernyataan Otto, mengingatkan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD, yang sejak semula menekankan agar semua ikut mengawal proses penanganan Pembunuhan berencana Brigadir Joshua.

“Seharusnya, kalau kasus sudah ditangan pengadilan, ya sudah itu kewenangan hakim, tidak perlu dikawal,” katanya.

Ditanya presenter, siapa yang salah dalam situasi ini, Otto menjawab yang salah faktanya.

“Ya menurut saya faktanya yang salah,” katanya.

Seperti diketahui publik, bahwa sejak awal penanganan kasus pembunuhan berencana Brigadir Joshua Hutabarat, sudah menimbulkan teka teki.

Semula, ada skenario pelecehan seksual oleh Almarhum Brigadir J terhadap PC, di Kompleks Rumah Dinas Polri Duren Tiga, lalu skenario itu dibatalkan dengan pernyataan Kapolri bahwa tidak ada pelecehan.

Lalu, skenario bergeser ke rumah Magelang, hingga persidangan sudah berlangsung, pengacara Sambo selalu menekankan adanya pelecehan sebagai motif terjadinya pembunuhan.

Dalam peristiwa itu, telah menyeret hampir 100 orang polisi yang diduga turut terlibat menghalangi penyidikan (obstaction of justice).

Penegakan hukum yang sakit, semakin diperkuat dengan adanya penanganan kasus hukum yang mengabaikan azas keadilan.

Ibarat pepatah, hukum itu tumpul ke atas tajam ke bawah. Perlakuan terhadap orang yang lemah, tidak memiliki sumber daya yang cukup, acapkali kesulitan untuk mendapatkan keaslian.

Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki kekuatan dan kekuasaan, bisa dengan mudah mempermainkan hukum.

Otto yang mantan pengacara Jesica, kasus pembunuhan Mirna dengan sianida, mengatakan bahwa dirinya kasus yang pernah ditanganinya itu.

“Perbedaannya adalah, saat penanganan Jessica, ada upaya untuk menghukum Jessica besar, tapi kali ini upaya untuk membebaskan Sambo yang besar, ini kan bertolak belakang,”  ujarnya. #)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img