Jember – Jempolindo.id – Pemuda Aksi Protes Tunggal, mengadu kepada Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, gegara diduga NIK (Nomer Induk Kependudukan) dipakai orang lain, konon untuk mendaftar kuliah program Bea Siswa Pendidikan Kemendikbud RI.
Pemuda bernama Ahmad Samani, warga Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Jember melakukan aksi protes tunggal sambil bawa poster, berjalan dari Masjid Jami’ Al Baitul Amien menuju Pendapa Wahyawibawagraha Jember.
Samani mengaku, gegara NIK nya dipakai orang lain, pemuda tersebut tidak bisa mendaftar kuliah lewat jalur beasiswa.
Samani membawa poster, bertuliskan permohonan NIK atas nama dirinya supaya dikembalikan kepada haknya. Samani memohon bantuan Bupati Jember, untuk turut membantu menangani permasalahannya.
Saat dikonfirmasi usai aksi, Samani mengatakan terungkapnya kasus NIK miliknya dipakai orang lain, sqat dirinya akan mendaftar kuliah lewat jalur beasiswa yang disediakan Kemendikbud RI.
“Setelah saya lulus SMK tahun ajaran 2020/2021. Saya mau lanjut mendaftar kuliah. Tapi sejak tahun 2021 sampai 2022 saya selalu ditolak masuk kuliah,” kata Samani saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (31/8/2022).
Samani mengetahui jika NIK miliknya dipakai orang lain, setelah melakukan pendaftaran online.
“Diketahui saat registrasi online itu, saya ditolak alasan NIK atas nama saya (Ahmad Samani) sudah dipakai atau terdaftar. Padahal saya tidak pernah mendaftar di kuliah manapun,” sambungnya.
Upaya untuk mengkonfirmaai terkait NIK dipakai orang lain, kata Samani, pihaknya juga melakukan konfirmasi ke Dispendukcapil Jember.
“Sempat diduga ada NIK ganda, tapi setelah dicek itu NIK milik saya. Saya tidak tahu kenapa bisa terpakai orang lain. Makanya karena saya tidak tahu harus berbuat apa, saya melakukan aksi ini,” ucapnya.
Senada dengan yang disampaikan Samani, Kakaknya Azizatul Maulidah yang ikut mendampingi aksi juga mengaku prihatin dengan apa yang dialami adiknya.
“Punya adik saya ini sudah benar, yang muncul nama adik saya. Kami pun mencari informasi siapa pemakai NIK adik saya. Soal Dapodik ke sekolah juga sama, karena adik saya dinyatakan lulus, tapi tidak bisa dicek oleh petugas. Tapi sudah dipastikan benar,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Azizah ini.
“Kita bingung mau mencari solusi kemana, jadi saat itu (tahun 2021). Kami hanya pasrah. Karena kita bingung mau ngurus kemana lagi,” sambungnya.
Kemudian pada tahun 2022 ini, kata Azizah, Samani mencoba kembali mendaftar di universitas berbeda. Namun ternyata persolannya sama.
“Dengan kondisi ini, kasihan adik saya. Dia sudah tidak punya bapak. Sudah meninggal. Dia berharap mau kuliah, tapi karena tidak mampu makanya lewat jalur beasiswa itu,” ucapnya.
Dengan kondisi itupun, lanjutnya, Samani bisa untuk mendaftat kuliah lewat jalur umum.
“Tapi dengan biaya sendiri. Tapi mau biaya darimana, makanya adik saya ingin mendaftar lewat jalur beasiswa. Tapi ya karena kendala ini. Kami berharap ada solusi baik, kasihan adik saya,” ujarnya.
Diduga Gegara NIK Dipakai Orang Ini Kata Dispenduk
Terkait dengan aksi protes pemuda yang merasa NIK nya dipakai orang tak bertanggung jawab, menurut Kabid Pengelola Informasi Kependudukan dan Administrasi Dispendukcapil Jember, Yoni Restian, yang menggunakan NIK milik Samani itu adalah seorang perempuan bernama Anita Yulia Fitri.
Perempuan yang disebut Yoni itu diduga menggunakan NIK milik Ahmad Samani. Untuk mendapat beasiswa pendidikan dari Kemendikbud RI.
Namun demikian saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, kata Yoni, Dispendukcapil Jember masih akan melakukan klarifikasi kepada pihak perguruan tinggi swasta tempat Anita mengenyam pendidikan.
“Jadi kami mendapatkan informasi dari kemarin. Juga lewat (medsos) facebook terkait dengan mas Samani tidak bisa mendaftar perguruan tinggi, karena. NIKnya sudah digunakan orang lain. Kemudian kami telusuri lewat sistem, ternyata identitasnya sudah KTPel. Kemudian kami telusuri (diduga pemakai NIK milik Samani) atas nama Anita Yulia Fitri ini,” kata Yoni saat dikonfirmasi di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Rabu (31/8/2022).
Dari penelusuran data administrasi kependudukan Dispendukcapil Jember, Yoni menjelaskan, untuk data NIK Ahmad Samani dengan Anita Yulia Fitria berbeda.
“Jadi prinsipnya secara kependudukan mas Ahmad Samani dengan Mbak Anita Yulia ini memiliki NIK berbeda,” ungkapnya.
Namun demikian, terkait soal Ahmad Samani tidak bisa mendaftar kuliah lewat jalur beasiswa, Dispendukcapil masih melakukan klarifikasi dan konfirmasi ke pihak kampus tempat Anita Yulia Fitria.
“Sehingga untuk ini, kami langsung hari ini berkomunikasi dengan perguruan tinggi yang terdaftar atas nama Mbak Anita Yulia untuk konfirmasi data NIK yang dipakai di sistem data administrasi Dikti itu. Apakah pakai NIK yang mana. Karena NIK yang dilakukan oleh mas Ahmad Samani ditolak,” ujarnya.
“Kami masih akan melakukan konfirmasi. Tapi dengan data ini (dari penelusuran Dispendukcapil Jember). kami pastikan InsyaAllah tidak ada NIK ganda. Masing-masing NIK berbeda (antara Ahmad Samani dan Anita Yulia,” tegasnya. (FIt)