Pemkab Jember Bakal Bantu Akses Modal dan Pasar Beras Merah Organik TJ

Pemkab Jember
Caption : Bupati Jember Ir Hendy Siswanto ST IPU saat mengunjungi tempat produksi Beras Merah Organik Tani Jaya di Des Rowosari Kecamatan sumberjambe

Loading

JEMBER –  Pemkab Jember Bakal Bantu Akses Modal dan Pasar untuk mendorong produksi Beras Merah Organik TJ  milik Kelompok Tani Jaya, sehingga dapat memiliki daya saing yang kuat.

Hal itu disampaikan saat Bupati Jember  Ir H Hendy Siswanto ST IPU mengunjungi tempat produksi Beras Merah Organik TJ  milik Kelompok Tani Jaya, di Desa Rowosari Kecamatan  Sumberjambe, Sabtu (19/02/2022) Siang,

“Kualitas beras merah produksi kelompok tani jaya ini sudah bagus, ditanam dilahan sawah yang sudah tersertifikasi, karenanya kami akan membantu akses permodalan sehingga kontinuitas produksinya lebih terjaga lagi,” kata Bupati Hendy.

Mengenai akses pasar, Bupati Hendy memberikan gambaran, sebenarnya kualitas beras merah organik TJ sudah memenuhi kualitas ekspor, hanya saja untuk memenuhi pasar lokal saja sudah kekurangan.

“Kita bisa nanti mengikuti misi dagang  Ibu Gubernur Jawa Timur, yang akan menjual produksi pertanian antar propinsi se Indonesia,” ujarnya.

Jika kelak pasar sudah berkembanga, sehingga mendapatkan harga yang menguntungkan, Bupati Hendy berpesan kepada Kelompok Tani Jaya agar perkembangan pasar dan harga juga dapat dinikmati oleh anggota kelompok tani.

“Bukan hanya untuk kepada pak Rudi (Ketua Kelompok Tani Jaya) saja, tetapi juga untuk kepada semuanya, sehingga seluruh petani juga makmur,” harapnya.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Jaya Rudi menjelaskan kemampuan produksi bera merah yang dikelolanya bisa mencapai 80 ton per bulan.

“Kita punya dua kelompok tani yang sudah tersertifikasi,” jelasnya.

Mengenai perluasan lahan, kata Rudi, masih ada potensi sekira 280 hektar lahan pertanian yang masih bisa dikembangkan.

“Sementara ini, kita masih ada sekitar 70 hektar,” ujarnya.

Semula, Rudi mengakui sulit merubah kebiasaan petani dari pola tanam menggunakan pupuk kimia menjadi petani organik.

“Tetapi petani biasanya cenderung ikut ikutan, kalau melihat ada yang berhasil, biasanya petani akan ikut dengan sendirinya,” tuturnya. (Agung)

Table of Contents