Banyuwangi _ Jempolindo.id _ PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai salah satu Subholding PT Pelindo, melalui Branch Tanjung Wangi melaksanakan kegiatan Awareness K3, untuk Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Tanjung Wangi, di Hotel Manyar Banyuwangi, pada Selasa, (7/11/2023).
Baca juga: Peringatan Hari Pahlawan ke-78, Bupati Jember Ajak Perangi Kemiskinan dan Kebodohan
Pelindo, yang bergerak dibidang bisnis kepelabuhanan, operasi terminal multipurpose di Indonesia, seperti curah cair, curah kering, dan kargo umum, memberikan Awareness itu, untuk meningkatkan kesadaran atas implementasi budaya K3 agar keselamatan dan kesehatan pekerja terjamin.
Kegiatan sosialisasi Awareness K3 dan diikuti oleh ratusan orang TKBM yang bekerja di Pelabuhan Tanjung Wangi.
Komitmen Pelindo
Direktur SDM SPMT, Edi Priyanto mengatakan, Awareness K3 merupakan bagian dari komitmen SPMT dalam mewujudkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan pelabuhan, baik internal maupun eksternal sehingga produktivitas dan efisiensi operasional berjalan baik.
“Melalui kegiatan Awareness K3 ini diharapkan dapat mendorong kesadaran dari semua pihak berkontribusi dan berperan aktif mengimplementasi budaya K3 sehingga lebih aware terhadap keselamatan dan kesehatan di area pelabuhan yang dikelola SPMT,” terangnya.
Kesadaran Semua Pihak
Kegiatan awareness K3 tersebut, menghadirkan narasumber Hasan Mangalle Kasi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur dan Budi Sanjoyo dari KSOP Tanjung Wangi.
Budi Sanjoyo dalam kesempatannya menuturkan, kegiatan ini penting untuk meningkatkan kesadaran dari semua pihak untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam mengimplementasi budaya K3 di Pelabuhan.
Apalagi disebutkannya, secara kinerja pelabuhan di Tanjungwangi hingga Oktober 2023 cukup tinggi memberi layanan bongkar muat pada ratusan kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi.
“Tingginya tingkat produktivitas memicu tingginya kinerja yang harus dilakukan oleh pekerja, seiring dengan hal itu risiko yang diperoleh juga kian tinggi,” ujarnya .
Fokus utama, kata Budi, untuk pengurangan risiko, salah satunya dengan peningkatan kesadaran. Karena itu safety mulai pemakaian alat pelindung diri seperti : helm, rompi, sarung tangan wajib dikenakan.
“Begitupun saat bekerja malam wajib menggunakan baju yang memiliki skotlet, sehingga ketika kena cahaya bisa menyala,” beber Budi.
Bersamaan dengan sosialiasi tersebut, juga dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama para stakeholder di Pelabuhan Pelabuhan Tanjung Wangi untuk menegakkan disiplin penerapan Budaya K3 di lingkungan pelabuhan.
Skala Prioritas Pelindo
Tonny Hendra Cahyadi Branch Manager SPMT Tanjung Wangi, dalam kesempatan yang sama mengatakan, bahwa K3 bukan cuma soal memberi perlindungan bagi pekerja tapi juga akan berdampak pada penurunan produktivitas.
“Ketika terjadi permasalahan permasalahan yang berkaitan dengan kecelakaan kerja maka ini menjadi prioritas bagi kita untuk meningkatkan awareness,” ujarnya.
Implementasi
Sekretaris Perusahaan Pelindo Multi Terminal Fiona Sari Utami menambahkan, diharapkan dengan adanya sosialisasi berkelanjutan sehingga para TKBM yang bekerja di pelabuhan dapat mengimplementasikan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.
“Sosialisasi ini juga menjadi bagian dalam rangka kelancaran operasional di Pelabuhan guna terciptanya lingkungan kerja aman, nyaman, selamat,” ujarnya.
Berbudaya K3, kata Fiona agar terhindar dari adanya gangguan kecelakaan yang berdampak pada kinerja operasional di terminal.
“Kegiatan ini akan kami lanjutkan pada seluruh terminal pelabuhan yang dioperasikan oleh Pelindo Multi Terminal,” pungkas Fiona. (MMT)