19.3 C
East Java

Panitia Kurban Masjid Al Hikmah Jubung, Laporkan Hewan Kurban Diduga Terjangkit Orf, Disnak Jember: Aman Dikonsumsi

Jember, Jempolindo.id Semula, Panitia Kurban Masjid Al Hikmah Perumdim Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, sempat ragu ragu menyembelih satu ekor kambing, diantara hewan kurban lainnya.

Masjid Al Hikmah, pada Idul Adha tahun ini menerima 21 ekor kambing dan 4 ekor sapi dari jamaahnya untuk di kurbankan.

Kecurigaan itu, bermula saat panitia menemukan indikasi mencurigakan pada sekitar mulut kambing itu, berupa bintik bintik.

Panitia mengira kambing kurban itu terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), karenanya menyisihkan hewan tersebut.

Atas dugaan itu, Panitia melaporkan kepada Kepala Desa Jubung Bhisma Perdana. Kemudian melalui Camat Sukorambi, menyampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Peternakan Pemkab Jember.

Hewan Kurban Terjangkit Orf Aman Dikonsumsi

Mendapatkan laporan itu, Kepala Dinas Peternakan. pemkab Jember drh Andi Prastowo, kepada wartawan menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan tersebut.

“Kalau dilihat dari foto, hewan tersebut tidak terkena PMK, tapi hanya virus orf dan bisa disembuhkan, juga aman untuk dikonsumsi, yang penting bintil bintilnya dibuang,” ujar Andi.

Pernyataan Andi ini dibenarkan oleh Agum Gumitir, petugas dari kesehatan hewan Rambipuji yang datang ke lokasi penyembelihan hewan kurban, menurut Agum, hewan tersebut hanya terkena virus orf dan aman untuk dikonsumsi.

“Ini bukan PMK, tapi orf, dan aman untuk dikonsumsi, panitia bisa melakukan ekskusi penyembelihan,” ujar Agum kepada wartawan dan disaksikan oleh sejumlah panitia kurban masjid Al Hikmah.

Budiyanto, salah satu panitia hewan kurban Masjid Al Hikmah, menyatakan, bahwa awal ditemukannya hewan kurban yang awalnya diduga terindikasi PMK, saat hewan tersebut dikirim warga usai salat Jumat.

“Saat datang, seperti ada luka di mulutnya, terus sore harinya, timbul bintil bintil dimulut, kebetulan ada warga kami yang kuliah di kesehatan hewan, ketika di cek, memang mirip gejala PMK, sehingga hewan tersebut kami pisahkan dengan hewan lainnya,” ujar Budiyanto.

Panitia Tidak Gegabah

Pihaknyapun koordinasi dengan Bhisma Perdana selaku kepala desa Jubung, untuk penanganan lebih lanjut, yang diteruskan ke camat dan Dinas Peternakan.

“Alhamdulillah dari pernyataan petugas tadi, hewan tersebut aman dikonsumsi dan langsung kami lakukan penyembelihan,” ujar Budiyanto.

Sementara, Kepala Desa Jubung Bhisma Perdana, kepada wartawan mengaku salut dengan kepedulian warganya yang melaporkan temuan ini, meski hewan tersebut sempat dikira terkena PMK, tapi warga tidak gegabah.

“Kami sangat senang, warga kami tidak gegabah dengan adanya temuan ini, setidaknya kesadaran warga atas kesehatan hewan sudah terbangun, karena bagaimanapun juga kehatia-hatian terhadap kondisi hewan ternak, tetap harus diperhatikan,” ujar Bhisma.

Riwayat Kejadian

Panitia menemukan kambing yang diduga terindikasi terkena penyakit PMK pada Jumat 6 Juni 2025 siang, usai sholat Jumat, sehingga hewan tersebut dipisahkan dengan hewan kurban lainnya.

“Kami menemukan kalau di mulut hewan terdapat penyakit seperti jamur pada Jumat sore, karena kami khawatir hewan tersebut kami pisahkan dengan hewan lain,” ujar Didik panitia hewan kurban.

Didik menambahkan, bahwa saat menemukan hewan kambing yang terdapat jamur, pihaknya sempat ragu.

Namun ada warganya yang kebetulan dokter muda di Kesehatan hewan, menyarankan, agar hewan tersebut sementara dipisah dulu dengan yang lain, sambil menunggu petugas dari Dinas Peternakan.

“Kemarin ada warga kami yang kebetulan kuliah di kesehatan hewan, cuma gak bawa alat, dan hanya mengecek secara kasat mata, katanya indikasinya seperti PMK, anaknya menyarankan kalau disembelih, agar kepala dan kaki dipisah lebih dulu,” jelas Didik

Kejadian Lainnya

Agum Gumitir, petugas dari kesehatan hewan Rambipuji, menjelaskan, sejauh ini, di musim Idul Adha, hewan terkena virus orf di Jubung merupakan kejadian ketiga, dua diantaranya ada di Kecamatan Panti.

“Sampai saat ini, baru ada tiga kejadian seperti ini, yakni hewan kurban terkena virus orf, dua ada di kecamatan Panti dan satu di Sukorambi,” jelasnya.

Selain memeriksa hewan yang diduga terkena PMK, Agum juga menyempatkan memeriksa hari hewan sapi yang disembelih di tempat tersebut, pemeriksaan ini dilakukan, untuk mengantisipasi ada kandungan cacing hati pada hari sapi.

“Kami tadi juga memeriksa hari sapi yang disembelih, untuk mengecek, apakah terjangkit cacing hati, tapi Alhamdulillah, hati sapi juga aman,” bebernya.

Jika ada hati sapi yang terkena cacing hati, kata Agum maka hati tersebut agar tidak dikonsumsi.

“Karena jika dikonsumsi bisa menyebabkan diare, bahkan berakibat fatal, yakni kekurangan cairan yang berdampak pada kematian,” turup (#)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img