Nobar dan Bedah Film G30S/PKI di Universitas Muhammadiyah Jember: Mengungkap Fakta Sejarah

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Sebanyak 150 mahasiswa berkumpul di parkiran depan Gedung B Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember, menggelar nobar dan bedah film G30S/PKI, pada Rabu (04/10/2023) pukul 18.00 WIB.

Bedah Film G30S/PKI
Keterangan foto: Nobar dan Bedah Film G30S/PKI di Universitas Muhammadiyah Jember:

Aksi ini ditandai dengan berbagai spanduk, banner, dan poster yang mendukung kegiatan tersebut. Banner dengan tulisan “Kegiatan Nobar dan Bedah Film” dan flyernya tersebar di sekitar lokasi acara.

Baca juga: Polda Jatim Menerima Hibah 55 Komputer dari Pelindo

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember itu, bermaksud untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang G30S/PKI.

Para mahasiswa itu berharap bahwa melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menguak fakta-fakta sejarah dengan lebih jelas dan mendalam, serta memahami perspektif sejarah dari pelaku dan korban G30S/PKI.

Menurut Gubernur Fakultas Hukum Unmuh Jember, Akrom Maulana, kegiatan ini untuk menumbuhkan kembali ingatan, tentang sejarah kelam Indonesia. Hingga menewaskan 6 jenderal 1 perwira.

“Dengan adanya kegiatan ini harapannya mahasiswa bisa mengerti dan memahami sejarah Indonesia, sehingga bisa menimbang dan menilai tentang kebenaran dan ke absahan di film g30s/pki,” ujarnya.

Akrom berpendapat, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memiliki tuntutan yang jelas, yakni memberikan pandangan terkait pengertian sejarah G30S/PKI.

“Dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa agar mereka bisa mengingat sejarah tersebut,” ujarnya.

Selain itu, juga menghadirkan pemateri berkompeten, diantaranya Basri Muhammad Ridwan Sangadji, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jember, memberikan wawasan tentang sejarah awal terbentuknya Partai Komunis di Indonesia, lahirnya pemikiran Nasakom, serta perencanaan pemberontakan G30S oleh DN Aidit dan penangkapan pelaku yang terlibat dalam pemberontakan tersebut oleh RPKAD.

Sementara itu, Bayu Prasetio Widodo dari Bidang Riset dan Kajian Strategis BEM FH Unmuh Jember menyampaikan teori-teori yang melatarbelakangi terjadinya G30S, termasuk campur tangan M16 (badan intelijen Inggris), campur tangan CIA (badan intelijen Amerika), dan peran Soeharto dalam peristiwa tersebut. (Hasbul)

Table of Contents