Jember – Jempolindo.id – Nelayan Puger Kabupaten Jember, beberapa tahun terahir masih keluhkan kesulitan mendapatkan BBM, jenis Solar. Keluhan itu disampaikan nelayan Puger saat kunjungan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, untuk membagikan bantuan kepada Nelayan Puger, sebagai upaya menanggulangi dampak inflasi dan kenaikan BBM, pada Senin (19/09/2022) siang.
“Kita itu kesulitan mencari bahan bakar minyak (BBM) mas. Terutama kita harus antre mengambil di SPBU nelayan. Kuota juga kurang, terlebih saat ini harga juga semakin naik,” kata salah seorang nelayan Puger Imam Syafii saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (19/9/2022).
Imam mengatakan, untuk kebutuhan BBM, bagi dirinya dan juga kelompok nelayan kecil bisa mencapai 20 liter per hari.
“Untungnya kami punya kelompok nelayan (sebagai syarat mendapat BBM khusus nelayan), jadi bisa beli BBM secara kolektif. Tapi ya gitu untuk dua hari sekali dapat satu kali,” kata pria yang juga Ketua Kelompok Nelayan di Puger itu.
Secara rinci, Imam menjelaskan, dalam satu kelompok nelayan bisa mendapat kuota BBM sampai 280 liter untuk 14 orang nelayan.
“Tapi kondisi saat ini, hanya dapat 100 liter itupun dua hari sekali dapatnya,” kata Imam
Dengan kondisi saat ini cuaca buruk dengan angin kencang. Dirasakan Imam dan nelayan lain, juga dirasa sulit untuk mendapatkan ikan di laut.
“Tangkapan juga berkurang. Untung Alhamdulillah dapat bantuan ini (dari Pemprov Jatim) untuk bisa mengatur ekonomi pendapatan kami sebagai nelayan,” katanya.
“Untuk menyikapi soal cuaca buruk, agar meminimalisir kecelakam di laut. Untungnya ada aplikasi online yang bisa memberi tahu jika kondisi cuaca buruk. Jadi kita juga terbantu oleh pemerintah, soal aplikasi pemberitahu cuaca tadi,” imbuhnya.
Menanggapi soal BBM yang dikeluhkan nelayan, Khofifah menyatakan pihaknya sudah rapat beberapa kali dengan Pertamina.
“Tolong ketua kelompok nelayannya bisa menyampaikan usulan berapa sebetulnya kebutuhan normal mereka kemudian disini ada SPBU N (nelayan), dan itu akan disiapkan dengan pengusulan yang dilakukan oleh masing-masing ketua kelompok nelayan,” ujarnya.
“Saya continue (berkelanjutan, red) koordinasi dengan kepala Pertamina dan di SPBU nelayan itu memang harus dicek pengusulannya berapa (kebutuhannya). Jadi kalau pengusulannya lebih rendah dari kebutuhan, ya harus diusulkan sesuai dengan kebutuhannya,” kata Khofifah.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan, melanjutkan agenda kegiatannya di Jember, Pemprov Jatim menyerahkan bantuan dengan menggelontorkan anggaran Rp 257 miliar guna mengendalikan dampak inflasi dan kenaikan BBM.
Kegiatan pemberian bantuan itu difokuskan kepada para nelayan di wilayah Kecamatan Puger, Jember. Yang merupakan salah satu sasaran program penerima bantuan dari Pemprov Jatim.
Gubernur Jawa Timur Khofifah, juga menegaskan dalam program bantuan mengendalikan dampak inflasi dan kenaikan BBM. Juga ada bantuan bagi para nelayan.
Pemprov Jawa Timur, menyiapkan total anggaran Rp 257 miliar. Untuk bantuan bagi nelayan se Jawa Timur, disiapkan total anggaran Rp 12,462 Miliar.
“Untuk nelayan, tadi bantuan sosial Rp 600 ribu dibagi 2 tahap. Sekarang Rp 300 ribu dulu. Nanti November Rp 300 ribu lagi. Proses verifikasi sedang dilakukan, jadi kalau misalnya pak bupati (Jember), akan menyiapkan verifikasi data nelayan supaya tidak tumpang tindih datanya, akan sangat mempercepat,” katanya. ( Fit)