Jember – Monumen Pesawat 202, permintaan Pemkab Jember dan Masyarakat Jember dikabulkan. Hal itu disampaikan bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU pada awak media di pendopo Wahyawibawagraha. Senin (20/06/2022) siang.
Turut hadir dalam acara tersebut. Wakil bupati Jember KH MB Firjaun Barlaman, Marsma Zulfahmi S Sos M Han Komandan Lanud Abdurrahman Saleh, serta jajaran kepala OPD di lingkup pemkab Jember.
Menurut Bupati Hendy, Jember sudah cukup lama mempunyai bandara, yang mempunyai potensi kedirgantaraan cukup tinggi.
Dengan jumlah masyarakat 2.6 juta yang dikelilingi lima kabupaten tapal kuda. tentunya suatu potensi yang luar biasa untuk mencintai kedirgantaraan
“Salah satu Monumen yang kita harapkan ada disini ini, akan menjadi suatu tanda buat masyarakat Jember,” katanya.
Dengan adanya Monumen itu jelas hendy. Ada kesempatan buat masyarakat untuk belajar kedirgantaraan lebih lanjut.
Selain nilai kedirgantaraan, disisi lain keberadaan monumen juga akan mendorong pertumbuhan perekonomian.
“Monumen itu punya nilai ekonomi, keberadaan nya bisa jadi destinasi wisata,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Lanud Abdurrahman Saleh Zulfahmi. menjelaskan, bahwa pihak nya telah mengabulkan permohonan pemkab Jember untuk memiliki Monumen pesawat.
“Berkat ijin Allah SWT untuk pemkab jember yang ingin memiliki Monumen pesawat sudah direalisasikan. Pesawatnya sudah ada dan sudah dicat. Pemasangan pesawat nunggu pembangunan Monumen selesai,” jelasnya.
Patut diketahui, AS 202 Bravo adalah pesawat Latih Dasar yang digunakan oleh TNI AU untuk melatih siswa – siswa Sekolah Penerbang TNI AU, khususnya IDP PSDP pernah mengenyam pesawat ini.
Pesawat ini dibuat oleh gabungan pabrik pesawat antara FFA dari Switzerland yang membuat bagian badan ekor dan kemudi dan SIAI-Marchetti Dari Italy membuat bagian sayap, landing gear dan pemasangan mesin, penerbangan perdananya sudah dimulai sejak tahun 1969. Pesawat ini di desain berdasarkan regulasi dari FAA part 23, FOCA (Swiss Aviation Authority) dan UK CAA.
Banyak keunggulan pesawat dengan power 180 pk ini, antara lain menggunakan inverted fuel tank system yang membuat pesawat ini memiliki keunggulan, unlimited inverted time pada limitasi.
Jumlah produksi pesawat ini mencapai 214 unit, dimana terbanyak dalam sejarah AS202 digunakan oleh Sekbang TNI AU sebanyak +/-40 unit, kemudian rekor terbanyak utnuk sipil dipegang oleh Patria pilot training di Finlandia tahun 2000 sd 2011.
Pesawat ini di tenagai dengan mesin Lycoming AEIO-360, namun varian lainnya untuk demonstrasi menggunakan mesih yang lebih besar ditenagai dengan 540 atau 250 PK dan mesin turboprop. (Agung)