Jember_Balung_Jempol. Puluhan pedagang Tradisional Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Jember ngluruk Pengelola Pasar Balung. Senin (17/05/2020).
Pasalnya, pasca renovasi, pedagang tradisional itu merasa telah diperlakukan tak adil atas pembagian lapak yang dianggapnya tidak tepat sasaran.
Seperti diungkapkan Arif, perwakilan pedagang. Menurutnya, pedagang yang terdampak pembongkaran bangunan pasar yang juga pedagang lama ditempatkan dibelakang, sedangkan pedagang yang tak terdampak malah ditempatkan di depan.

“Kios yang dibagikan juga tidak sesuai, saya pedagang daging sapi, kalau ditempatkan di kios seperti pedagang emas kan gak tepat, sementara pedagang daging sapi kan harus ada tempat menggantung daging dan penyimpanan daging,” keluhnya.
Mediasi yang dihadiri Kepala Desa Balung Kulon itu tak menemukan titik temu. Pihak pengelola pasar belum bisa memenuhi tuntutan pedagang untuk mencabut lapak / kios yang dinilainya tidak tepat.
Suasana kian memanas, pedagang berjanji akan menindak lanjuti permasalahan ini dengan berkirim surat kepada bupati Jember dan Dinas Terkait.
Sementara, BPP Pasar Tradisional Desa Balung Kulon Didik Zunaidi menjelaskan sejumlah 20 kios dibagi sesuai zona jenis barang dagangan.
“Sebenarnya sudah kami bagi kios sesuai dengan peruntukannya,” kata Didik.
Pedagang yang protes menurut Didik dipicu ketidak puasan atas pembagian kios, Didik menepis kalau dianggap tidak adil.
“Semula kami malah kesulitan mencari pedagang yang bersedia menempati kios sesuai peruntukannya,” katanya.
Lebih lanjut, Didik berjanji akan menindak lanjuti aspirasi pedagang kepada pemangku kebijakan diatasnya.
“Ya kita akan tindak lanjuti harapan pedagang kepada atasan kami,” katanya. (Bbg)