Mengintip Peternakan Terpadu Desa Suco

Peternakan Terpadu
Keterangan: Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU saat berada di kandang Peternakan Terpadu yang dikembangkan BUMDes Suco Mumbulsari

Loading

JEMBER – Peternakan Terpadu Desa Suco Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember telah menuai perhatian banyak kalangan. Pasalnya, peternakan yang dikembangkannya memiliki berbagai keunggulan.

Peternakan Terpadu
Keterangan: Saat Bupati Jember Ir Hendy Siswanto ST IPU mengunjungi Peternakan Terpadu Desa Suco

Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, pada acara safari Ramadhan 1443 H. bertajuk Wes Wayae Jember Berbagi, didampingi OPD Pemerintahan Kabupaten Jember, sempat mengunjungi ternak kambing Productive Farm, Ternak Terpadu, Milik BUMDes Desa Suco Anugrah Permata Unggul (APUNG, Minggu (24/04/2022) siang.

Kedatangan bupati Hendy, disambut kepala desa Suco, Taufik Hidayat, perangkat desa, BPD, LPM, Ketua RT dan RW Se- Desa Suco.

Peternakan Terpadu
Keterangan: Saat menyambut kehadiran Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU

Pada keterangan Persnya Bupati Hendy, mengapresiasi Ternak kambing Terpadu, Milik BUMDes Desa Suco itu.

“Peternakan kambing yang di kelola kepala Desa Suco ini sangat menguntungkan dan tidak bau,” jelas Hendy,

Bupati Hendy mengungkapkan kekagumannya, memperhatikan sistem peternakan kambing, Ternak Terpadu Desa Suco.

“Tidak bau, tidak ada bau apa – apa, saya juga kaget, dengan pola Sistem Peternakan Ternak Terpadu, ini satu orang bisa mengelola 50 – 100 ekor kambing,” paparnya.

Karenanya, Hendy meminta agar Pemkab Jember melalui Dinas Peternakan agar terus mensupport Peternakan Terpadu itu, sehingga masyarakat Suco dan Jember bisa berternak kambing dengan sistem yang sama.

“Model peternakan ini kita harapkan bisa diadopsi oleh desa lainnya,” ujar Hendy.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Suco Taufik hidayat, saat dikonfirmasi Media, memaparkan terkait Sistem peternakan, Ternak Terpadu yang telah dikembangkannya.

“Memang dari awal sudah kita konsep , bagaimana ternak ini sederhana dan menghasilkan, sebetulnya sangat sederhana, ternak ini jangan di bikin ruwet dan repot,” ujar Taufik,

Untuk mencukupi pakan ternak, kataTaufik, dilakukan dengan menanam rumput disawah, meski banyak masyarakat yang beranggapan menanam rumput di sawah itu rugi.

“Ada anggapan dari masyarakat, tidak mau menanam rumput di sawah, karena tidak mengerti, kalau kita tanam rumput disawah itu sangat menghasilkan,” ungkapnya,

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan, menanam rumput di sawah hasilnya 5 (Lima Kali Lipat) dibanding tanam padi dan jagung, asalkan benar pemanfaatannya.

“Kami berhasil melepas keterbatasan berternak ini, biasanya masyarakat hanya mampu memelihara 10 – 15, Alhamdulillah dengan konsep kita, masyarakat 1 orang bisa memelihara 50 – 100 ekor,” tandasnya. (Agung)

Table of Contents