Jember – Laskar Sholawat Nusantara (LSN) launching aplikasi UMKM berbasis digital, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, terutama masyarakat pedesaan. Pernyataan itu disampaikan Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawaid, saat menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bertempat di Hotel Aston Jember, pada Minggu (16/01/2022) siang.
“Sosialisasi wawasan kebangsaan ini agar memperkuat kawan – kawan LSN cintanya kepada NKRI, dan itu disebarkan kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya kaum pemuda dan pemudi, sehingga masyarakat bisa menambah kecintaan kepada NKRI, dan bisa berkontribusi kepada pembangunan untuk NKRI kita,” ulasnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Timur yang akrab disapa Gus Fawait itu menjelaskan tentang soft launching aplikasi dari Serikat Pengusaha Laskar Sholawat (SPLS) sebagai wujud dari pengabdian LSN, bahwa LSN tidak hanya bergerak dibidang keagamaan, tetapi juga ada bidang sosialnya, dan juga ekonomi mikro.
“Makanya, UMKM binaan Laskar Sholawat itu, alhamdulillah Laskar Sholawat bisa membuat sebuah terobosan aplikasi, isinya produk UMKM sehingga UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian republik ini, bisa kita perkuat, Upaya itu, merupakan kontribusi LSN bagi pemulihan ekonomi pasca covid-19.” ujarnya.
Gus Fawaid menegaskan bahwa yang bisa dimasukkan dalam Aplikasi merupakan pelaku UMKM, sehingga bisa optimal mengembangkan UMKM khususnya di pedesaan.
“Sehingga betul-betul bisa berdampak bagi masyarakat kecil,” imbuhnya.
Support terhadap UMKM, kata Gus Fawaid agar menambah daya saing, agar tidak kalah bersaing dengan pengusaha besar.
“Untuk itu aaplikasi diharapkan akan bermanfaat bagi kemandirian ekonomi bagi pelaku UMKM khususnya di desa – desa, karena kita tahu kemiskinan terbesar itu ada di pedesaan, maka aplikasi ini kita persembahkan bagi kawan – kawan pengusaha kecil, mikro,” tandasnya.
Lebih lanjut, Gus Fawaid menjelaskan bahwa LSN sudah terbentuk di 19 Kabupaten/Kota, yang diawali dari Kabupaten Jember.
“Karenanya soft launching aplikasi juga kita awali di Kabupaten Jember, yang Insyaallah akan kita sosilasasikan di kabupaten kota lainnya,” tegasnya.
Terkait rencana kolaborasi bersama Pemkab Jember, Gus Fawaid mengatakan harapan itu sudah disampaikan kepada Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU.
“Terkait bentuknya saya pasrahkan kepada kawan – kawan LSN, agar berkolaborasi dengan Bupati Jember,” ujarnya.
Gus Fawaid juga menyinggung keinginannya untuk membantu menggenjot target vaksinasi di Kabupaten Jember, berkaitan dengan agenda sholawatan di masing -masing kecamatan yang memang harus mengumpulkan massa.
“Tadi disampaikan oleh Bupati Jember, bahwa sudah tinggal sedikit lagi (mencapai 70 persen),” ujarnya.
Bupati Jember Hadiri Laskar Sholawat Nusantara
Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU saat menghadiri Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Laskar Sholawat Nusantara, menegaskan betapa pentingnya wawasan kebangsaan unuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ini harus kita tanamkan sejak dini,” ujarnya.
Kisah rekruetmen PNS Kabupaten Jember, kata Bupati Hendy ribuan Calon PNS yang harus gugur tes, hanya karena tidak mampu menjawab pertanyaan terkait dengan wawasan kebangsaan.
“Ada pertanyaan menjebak, yang tidak mudah dijawab, mana bagus Alquran dan Pancasila, tentu untuk menjawabnya diperlukan kearifan,” jelasnya.
Bupati Hendy juga menyinggung maraknya peredaran Narkoba di Kabupaten Jember yang sudah merambah ke pedesaan.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Termasuk juga massalah kemiskinan, Bupati Hendy menuturkan bahwa masih ada sekira 300 ribu warga Jember yang hidup dibawah garis kemiskinan.
“Mereka juga perlu mendapat perhatian dari kita semua, agar segera terentas dari kemiskinan,” tandasnya.
Lebih lanjut Bupati Hendy mengatakan bahwa keberadannya sebagai Bupati Jember tidak lepas dari dukungan LSN.
“Karena sudah sepatutnya saya tidak melupakan apa yang sudah pernah saya janjikan,” ujar orang nomor satu di Kabupaten Jember itu.
Sebagai orang yang pernah didapuk sebagai Penasehat LSN, Bupati Jember Hendy Siswanto menegaskan, bahwa dirinya tidak mungkin melupakan komitmen bersama LSN.
“Ini hanya masalah waktu saja, tidak mungkin saya berbohong,” tandasnya.
Bupati Hendy menceritakan selama 11 bulan menjadi Bupati Jember telah menerima warisan beragam permasalahan yang tidak gampang terselesaikan.
“Semula yang kita harapkan dapat diselesaikan dalam rentang waktu selama enam bulan, ternyata masih belum bisa,” ujarnya.
Sehingga berdampak pada upaya mewujudkan janji – janji politik saat pilkada tahun 2020.
“Termasuk kehabisan waktu untuk menyentuh Laskar Sholawat, namun kebersamaan dengan Laskar Sholawat, insyaallah akan terus berlanjut,” ujarnya berseloroh.
Terkait dengan gema “Ojo Lali Sholawat” yang menjadi jargon Gus Fawaid, Bupati Jember Hendy menegaskan agar menunggu situasi membaik, hingga vaksinasi mencapai 70 persen.
“Hari ini kami sedang berjuang untuk mencapai target itu, karena masih ada masyarakat Jember yang belum bersedia menjalani vaksinasi, kurang 2,5 persen, tetapi mencari orangnya masih ada yang gak mau,” jelasnya.
Karenanya, Bupati Jember berharap LSN bisa membantu untuk turut mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga target itu bisa dicapai.
“Kalau sudah tercapai, nanti akan laksanakan, kalau perlu gunakan pendopo silahkah,” tegasnya. (Agung)