Kyai Bertanya Pemkab Jember Menjawab

Pemkab Jember
Caption : Pengasuh Pondok Pesantren Wringin Agung Jombang Gus Nur Hasan menyampaikan harapannya kepada Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto

Loading

Jember – Pemkab Jember akan berupaya menjawab semua aspirasi yang disampaikan melalui prorgam Jember Hadir Untuk Rakyat (J-HUR), seperti yang dilakukan pada saat Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU ngantor di Kecamatan Jombang, Jum’at (04/03/2022).

Sebagaimana telah disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto bahwa kehadirannya dalam program J-HUR bermaksud untuk mengenal lebih dekat tentang segala permasalahan yang menjadi harapan rakyat.

“Nanti silahkan bapak ibu sampaikan apa saja yang diinginkan, nanti OPD kami yang akan menjawab, untuk kemudian akan kami bahas apa saja yang bisa dikerjakan,” ujarnya.

Hendy menyampaikan program pemberdayaan pesantren melalui pelatihan ketrampilan, yang diharapkan dapat memberikan bekal skill kepada para santri, agar dapat digunakan untuk membuka lapangan kerja baru.

“Karena memang tidak mungkin semua menjadi PNS, apalagi kalau lowongan PNS itu sudah ditentukan dari pemerintah pusat, bukan dari Pemkab Jember, jadi yang mungkin  kita lakukan dengan memberikan bekal ketrampilan kepada santri,” jelasnya.

Pemkab Jember Menjawab Program Melek Belajar Santri 

Pada kesempatan itu Pengasuh Pondok Pesantren Wringin Agung Jombang Gus Nur Hasan menyampaikan harapannya tentang program Santri Melek Belajar, sebagai salah satu upaya untuk melengkapi ilmu pengetahuan santri.

“Kami ingin ada pengembangan perpustakaan untuk santri, sehingga santri dapat lebih banyak belajar tentang beragam informasi dan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan,” ujar Gus Nur.

Disamping itu, Gus Nur juga menyampaikan gagasannya untuk menghidup-hidupkan kegiatan keagamaan di Masjid yang berbasis Ahlussunnah wal jamaah.

“Sekarang sudah semakin berkembang masjid – masjid yang  mengembangkan ajaran yang bukan berdasar ahlussunnah, ajaran yang  suka membid’ahkan orang lain, jika ini tidak ditanggulangi, maka akan sangat menghawatirkan,” ujarnya.

Menjawab keinginan Gus Nur, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat  (Kesra) Pemkab Jember  Drs H Achmad Mushoddaq menyampaikan, bahwa pemkab Jember akan segera melakukan kolaborasi dengan Dinas Perpustakaan Kabupaten Jember, untuk dicarikan formulanya, guna mengembangkan perpustakaan di Pondok Pesantren.

“Nanti kita akan carikan jalan keluarnya,  bekerjasama dinas perpustakaan atau dinas lainnya yang memungkinkan,” ujarnya.

Kesbangpol Jember Ingatkan Munculnya Kelompok Ritual 

Kepala Bakesbangpol Jember Drs Edy Budi Susilo menyampaikan bahwa di Kabupaten Jember tercatat ada 458 organisasi kemasyarakatan, sedang diluar yang tercatat banyak ditemukan kelompok pengajian, yang kemudian menjurus pada kegiatan ritual.

“Seperti kelompok pengajian Tunggal Jati Nusantara, awalnya benama Thoriqoh Satoriyah, lalu berkembang menjalankan ritual, yang belakangan diketahui melakukan ritual di pantai payangan, dan telah menyebabkan kematian pada jamaahnya,” ujar Edy.

Karenanya, Edy meminta agar tokoh masyarakat juga turut membantu agar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak terjebak kedalam kegiatan – kegiatan yang merugikan.

“Munculnya kelompok yang sudah menjurus pada kegiatan yang menyimpang dan hanya akan merugikan masyarakat, yang memang harus kita pantau bersama-sama,” tegasnya. (Agung)