Kriteria Pemimpin Menurut Warga Jember

Jempolindo, jember, kriteria pemimpin
Kriteria Pemimpin Menurut Warga Jember

Loading

Jember _ Jempolindo.id _  Pemilu Kepala Daerah, memang masih akan berlangung pada Bulan Nopember 2024, setahun mendatang. Namun, beberapa masyarakat Kabupaten Jember sudah memberikan rambu – rambu kriteria pemimpin yang dirindukannya. 

Baca juga : J-Berbagi Menjadi Solusi Warga Jember

Pada hari Jumat, 7 April 2023, dalam sebuah kesempatan, Jempolindo mencoba mewawancarai beberapa tokoh masyarakat Jember, untuk meminta pendapat mereka, tentang kriteria pemimpin Jember ke depan, yang menjadi harapan semua masyarakat.

Salah satu tokoh Kabupaten Jember, Zaenal Marzuki SH menegaskan, bahwa pemimpin itu harus memiliki niat dan komitmen yang kuat. Jika sejak dari niat sudah salah, maka akan berdampak pada kepemimpinannya kelak.

“Begitupun dengan komitmen, pemimpin yang tangguh harus memiliki komitmen yang kuat terhadap segala ucapan dan perbuatannnya. Karena, pemimpin harus mempertanggung jawabkannya, bukan hanya kepada dirinya sendiri, masyarakat, tetapi juga kepada Tuhan,” paparnya.

Mantan Ketua PMI Kabupaten Jember itu menegaskan, bahwa berbeda antara komitmen dan kompetensi. Komitmen lebih kepada keteguhan seseorang dalam memegang erat, segala sesuatu yang menjadi ucapannya.

“Berbeda dengan kompetensi, yang hanya bersandar pada skil saja. Kalau hanya kemampuan, itu bisa dipelajari. Banyak kan, yang terjaring KPK, itu semua orang yang berkompeten di bidangnya,” kata Pengacara kondang di Kabupaten Jember itu.

Begitupun dengan Novi Kusuma SH, pemimpin Jember ke depan, haruslah pemimpin yang baik. Patokannya, pemimpin haruslah memenuhi syarat Sidiq, Tabligh, Amanah dan Fatonah.

“Namun, lebih daripada itu, pemimpin haruslah memiliki kejujuran. Itu sandaran utamanya. Jika kita menanam kebaikan, maka akan tumbuh kebaikan pula,” ujarnya.

Wartawan Jember, Ali Makhrus berpendapat bahwa pemimpin Jember yang menjadi harapan masyarakat, adalah yang mampu memenuhi harapan masyarakat.

“Minimal peduli pada pendidikan, kemudian pembangunan infrastruktur, sudah itu saja,” jelasnya.

Aktivis Jember, Lukman Hakim, sambil bercanda menyampaikan bahwa pemimpin itu haru memiliki kemampuan untuk mewujudkan masyarakat Jember yang sejahtera.

“Paling tidak membuat masyarakat tidak kesulitan mencari duit,” ucapnya.

Martin Rahmanto, pegiat sosial di Kabupaten Jember menyampaikan bahwa pemimpin itu harus memiiki sikap yang baik kepada rakyatnya.

“Paling tidak pemimpin itu mengeri kepada rakyatnya, mengerti itu pengertiannya panjang,” ujarnya.

Rio Christiawan, Wartawan Jember, menyebut bahwa pemimpin harus tangguh dan kuat, dalam menghadapi cobaan.

“Karena, menjadi pemimpin itu kan harus bisa ngemong rakyatnya yang manjemuk,” ujarnya.

Khoerul Umam, pengelola channel Youtube ini menebut bahwa pemimpin haruslah orang yang jujur, tidak suka berbohong.

“Pemimpin itu sing gak carpak (red: bohong), sing gak seneng ceremonial tok. Aspal memang penting, tapi gak cukup cuma itu,” tandasnya.

Sedangkan Khoerus Sholeh, wartawan Jember, agak malu – malu menyebut kriteria calon pemimpin ke depan.

“Kan sudah ada yang lain,” katanya, seolah enggan menyebutkan kriteria calon pemimpin Jember ke depan.

Berbeda halnya, dengan Sugito, Wartawan Jempolindo, dengan tegas bahwa pemimpin Jember haruslah orang yang tidak suka korupsi.

“karenan korupsi akan membawa petaka bagi masyarakat Jember,” tegasnya.

Seorang tokoh perempuan, Amelia Eva, menyebut bahwa pemimpin haruslah orang yang mampu menciptakan lapangan kerja.

“Sehingga dapat mengentas pengangguran, dan kemiskinan,” ujarna. (*)

Table of Contents