Kiprah Al Furqon, Pemkab Jember Ajak Berkolaborasi

Kiprah AL Furqon
Caption : Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto (Tengah) didampingi Hj Kasih Fajarini (kanan) dan Ketua Pembina  Yayasan Al Furqan Dr. M Cholid Baktir, (kiri)

Loading

Jember – Kiprah Al Furqon Jember selama 50 tahun, telah memberikan warna kepada dunia pendidikan Kabupaten Jember. Peringatan Milad Al Furqon dihadiri Bupati Jember  Ir H Hendy Siswanto ST IPU, bertajuk “Bersinergi Melalui Silaturahmi Bersama Keluarga Besar AL FURQAN Jember” di area SMA AL FURQAN Jl Letjend Suprapto Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Selasa (01/03/2022) Siang.

“Lima Puluh tahun bukanlah waktu yang pendek ini cukup panjang, namun Al Furqon terbukti sanggup bertahan, tentu ini karena dilandasi niatan yang tulus untuk memajukan dunia pendidikan,” paparnya. ,

Bupati Ir H Hendy Siswanto ST IPU atas nama Pemerintah Kabupaten Jember berjanji akan mensuport program Al FURQAN.

“Makanya kami senang, mengajak semua guru untuk berkolaborasi dengan pemerintah, karena esensinya kehidupan, kita ini sebagai makhluk sosial yang harus terus menerus ber interaksi,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Ir H Hendy Siswanto ST IPU berharap, dengan dikukuhkan Forum Alumni Al FURQAN, bisa terus mempertahankan almamaternya berekstensi, untuk meneruskan, menyampaikan, mengoreksi, memberi masukan kepada sekolah.

“Ini Biar Lebih Maju Kedepan,” harap Nya,

Kedepan, kata Hendy  tantangan lebih berat, sudah 2 tahun adanya Covid,  anak-anak belajar secara Daring, tentunya jangan sampai terjadi Lost Generation.

Jika tidak diperhatikan, maka akibat salah satu pembelajaran yang hilang, karena tidak ketemu sama guru,  berdampak negatif pada pembelajaran ahlak,” tutup nya.

Gayung bersambut, melalui Ketua Pembina  Yayasan Al Furqan Dr. M Cholid Baktir, mengatakan kedepan Al Furqon akan terus membina hubungan baik bersama pemkab Jember.

“Nanti akan kami tawarkan program kerjasama seperti yang sudah kami bengun bersama Uni Foundation, sekarang AL Furqon sudah menjadi proyek percontogan untuk wilayah Jawa Timur,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata dr Cholid, sebagai pengembangan model pendidikan, akan dibangun model pendidikan yang terpisah dari induknya.

“Hanya saja menggunakan bahasa inggris,” ujarnya. (Agung)

Table of Contents