18 C
East Java

Ketua DPD Minta Masyarakat Tingkatkan Kerukunan Antar Umat Beragama

JAKARTA_Jempol.  Di tengah merebaknya virus Corona yang telah menjangkiti banyak negara, termasuk Indonesia serta lesunya perekonomian dunia, maka seluruh warga masyarakat Indonesia memerlukan kekompakan, kerukunan, dan solidaritas agar dapat melewati semua masalah tersebut dengan aman dan selamat.

Hal itu disampaikan  Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti hari ini (Rabu, 04/03/2020) ketika  menanggapi kasus  penyerangan  tempat ibadah yang masih terjadi.

LaNyalla katakan, virus Corona yang kini merebak di lebih dari 50 negara termasuk Indonesia, dengan teridentifikasinya   2 orang warga yang masih dalam pemantauan khusus itu telah menambah beban pikiran penyelenggara negara, karena itu jangan ada lagi masalah lainnya di masyarakat yang dapat semakin memperkeruh keadaan.

Ia juga mengungkapkan keprihatinannya atas  tersendatnya kegiatan renovasi Gereja Katolik Santo Joseph Tanjung Balai Karimun yang meskipun pembangunannya sudah mendapat semua izin yang dipersyaratkan Pemda setempat ternyata masih juga dihentikan  oknum  yang bermain politik dengan menggiring masyarakat untuk berdemo dan menuntut agar semua izin dimaksud dicabut  Pemda.

“Negara harus hadir dengan jalan memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua warganya, terlepas dari latar belakang suku, agama, dan budaya, sebab UUD 1945 menjamin kebebasan setiap warga negara untuk beribadah menurut keyakinannya masing-masing,” tegas LaNyalla.

Negara, kata LaNyala  tak boleh tunduk pada tekanan massa yang secara tak adil memaksakan kehendak dan tak mengindahkan hukum, sebab Indonesia adalah negara hukum dimana setiap warganya sama kedudukannya di depan hukum.

LaNyalla juga menyoroti kasus perusakan mushala di Perum Agape Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada 26 Januari silam oleh dua kelompok masyarakat yang mengklaim dirinya sebagai anggota
Brigade Yoshua dan Brigade Manguni.

“Kasus penyerangan terhadap tempat ibadah agama manapun tidak dibenarkan dan patut dikecam semua warga bangsa yang mencintai tegaknya NKRI, Pancasila,
dan UUD 1945”, tegas LaNyalla.

La Nyala menegaskan tindakan-tindakan tak beradab tak  boleh terulang lagi. Karenanya,  aparat Pemda, aparat Kepolisian, serta Forum Komunikasi Antarumat Beragama perlu meningkatkan kewaspadaan untuk memonitor semua gejolak serta potensi gangguan keamanan di semua daerah di Indonesia.

LaNyalla menambahkan bahwa semua perbedaan dalam masyarakat, baik itu perbedaan etnis maupun agama adalah kehendak dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa,  karena itu haruslah disikapi sebagai sumber kekuatan dan kekayaan budaya bangsa, bukan alasan untuk memecah-belah bangsa ini, sebab Indonesia membutuhkan keamanan dan kekompakan untuk menyongsong masa depan.

“Keamanan Indonesia merupakan gabungan dari kondisi aman dan tenteram di semua wilayah di Tanah Air. Gangguan keamanan terhadap satu daerah di negeri ini merupakan gangguan keamanan terhadap seluruh wilayah NKRI. Karena itu pemerintah dan semua aparatur negara harus meningkatkan kewaspadannya guna
mencegah terjadinya ledakan instabilitas di daerah manapun di negeri ini,” kata LaNyalla.

Selain itu, LaNyalla juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi pengumuman pemerintah tentang adanya sejumlah warga yang telah terjangkit virus Corona, sebab pemerintah dan penyelenggara
negara lainnya akan senantiasa bekerja keras untuk mengatasi masalah ini.

Warga masyarakat diminta agar memercayakan penanganan masalah ini kepada institusi negara yang kini sedang giat menangani gejala Corona  dan mematuhi  arahan yang telah disampaikan  pejabat  berwewenang. (*)

Sumber Berita :
Bagian Pemberitaan dan Media,
Setjen DPD RI

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img