Mojokerto _ Jempolindo.id _ Ketika Cak Nun, sapaan akrab Emha Ainun Najib, menggelar acara Maiyah, di Trowulan Mojokerto, Menhan Prabowo Subianto hadir dan sempat nyentil masalah Stunting. Senin (26/12/2022).
Baca juga: Stunting Harus Diperangi
“Benar kata Cak Nun, bahwa Stunting itu penyebabnya adalah karena rakyat kurang gizi,” kata Prabowo.
Ketika Prabowo menyebut Stunting, jamaah Maiyah ada yang nyeletuk.
“Karena kesalahan pemerintah,” celetuk salah satu jamaah.
Prabowo pun tak mengelak, dia membenarkan bahwa stunting adalah kesalahan pemerintah. “Benar…..,” Jawab Prabowo dari atas panggung.
Namun, Ketua Umum Partai Gerindra itu langsung memberikan pembelaan, bahwa pemerintah sedang berusaha keras memerangi Stunting.
“Sangat sulit, tetapi beliau (maksudnya Joko Widodo) sangat keras berupaya memperbaiki ekonomi kita,” ujarnya melakukan pembelaan.
Saat ini, kata Prabowo seluruh dunia tengah dilanda kesulitan, tetapi Indonesia tergolong harus bersyukur, karena masih bisa bertahan dari kesulitan itu.
“Dan untuk itulah saya masih mau bekerja dan berjuang untuk rakyat,” ujar Prabowo.
Karena, menurut Prabowo kekayaan Indonesia melimpah, dan Jokowi sedang berusaha keras, agar kekayaan itu bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Bahkan pemerintah sedang diancam oleh Eropa, kita dipaksakan agar menjual gelondongan kepada mereka. Saya sangat mendukung kebijakan pak Jokowi,” ujarnya menggelegar.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa dirinya, pada Pilpres 2019 adalah rival Jokowi, namun sekarang mau menjadi Menteri Pertahanan dalam kabinet Joko Widodo.
“Saya rivalnya Pak Jokowi, benar …., Aku ini dulu calon presiden gak jadi, tapi lumayan menteri pertahanan,” ucapan Prabowo diteriaki jamaah agar maju kembali.
Sikapnya menerima menjadi anak buah Jokowi sempat menjadi pertanyaan banyak orang.
“Saya sudah keliling kebanyak negara, banyak yang mempertanyakan, kok bisa dulu rival, tapi sekarang jadi anak buah,” ujarnya.
Prabowo menjelaskan sikapnya itu merupakan cerminan sikap bangsa Indonesia yang senantiasa mengutamakan kekeluargaan.
“Tidak penting siapa yang nomer satu, tetapi yang penting siapapun yang menerima amanat dari rakyat, harus berjuang untuk rakyat,” tandasnya.
Prabowo kembali mengulang tekad pemerintah untuk memerangi Stunting, dengan meningkatkan perekonomian rakyat Indonesia.
“Pemerintah tidak mau menjual murah sumber daya alam, kita tingkatkan swasembada pangan. Kalau perlu kita impor, karena kita punya uang cukup,” tegasnya. (#)