Kerajinan di Sukowono Berpotensi Mendunia

Kerajinan di Sukowono
Keterangan: Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU saat berkunjung ke pusat Kerajinan di Kecamatan Sukowono

Loading

Jember – Kerajinan di Sukowono Kabupaten Jember telah dirintis sejak tahun 1980-an, kini semakin berkembang dan menjadi tumpuan mata pencaharian masyarakat, diantaranya Kerajinan sangkar burung, sarung pisau yang terbuat dari kulit, dan kerajinan batik.

Kerajinan di Sukowono
Keterangan: Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU saat berkunjung ke pusat Kerajinan di Kecamatan Sukowono

Berbarengan dengan kegiatan Wes Wayae Jember Berbagi, pada putaran ke-7, yang diselenggarakan di Desa Sukorejo Kecamatan Sukowono, Bupati  Jember Ir Hendy Siswanto ST IPU, didampingi jajaran OPD Pemkab Jember,  menyempatkan menengok pusat kerajinan di Desa Dawuhan Mangli dan Desa Pocangan Kecamatan Sukowono, Senin (11/04/2022) siang.

Berdasarkan pantauan Jempol, hampir 65 persen penduduk Desa Dawuhan Mangli merupakan pengrajin sangkar burung, sehingga menjadi tumpuan mata pencaharian sebagian besar masyarakat.

Namun, setiap pengrajin memiliki ciri khas tersendiri, baik gambar yang menghiasi sangkar, maupun bentuknya, sehingga sangkar burung karyanya memiliki daya tarik tersendiri.

Sebut saja, Pak Rupik merupakan salah satu pengrajin sangkar burung di desa Dawuhan Mangli, mengaku sudah sejak tahun 1980an, menjadi pengrajin sangkar burung, hingga kini masih tetap bertahan.

Pasar sangkar burung buatanya, kata Pak Ropik tidak hanya di wilayah Jember namun sudah merambah ke luar daerah, termasuk di Pulau Bali.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dikunjungi Bupati, apalagi ada tambahan rejeki,” ujarnya.

Warga Desa Dawuhan Mangli, sepertinya bukan hanya memproduksi sangkar burung, namun juga membuat Sarung Golok, dari bahan kulit, seperti  karya Imam Gozali, yang juga mengaku sudah cukup lama menekuni kerajinan sarung golok.

Gozali mengakui bahwa masih banyak permasalahan yang dihadapi, agar kerajinan yang ditekuninya dapat berkembang.

“Ya tentu saja kami masih membutuhkan banyak dukungan, syukurlah kehadiran bupati Jember semoga dapat membantu mengembangkan kerajinan yang kami tekuni,” ujarnya.

Demikian pula, pengakuan Anis Sulala, pengrajin batik khas Sukowono, yang mangaku merintis usahanya sejak tahun 2019, juga berharap ada perhatian pemerintah untuk mengembangkan para pengrajin di desanya.

Motif  batik yang dibuat Anis Sulala, diantaranya d ada batik tulis, batik printing, dan batik cap. Dari usaha yang telah dirintisnya, kata Anis sudah banyak menyerap tenaga kerja.

“Usaha kami juga menyerap banyak tenaga kerja, untuk itu kami membutuhkanh support dari pemerintah,” harapnya.

Memperhatikan keluhan para pengrajin itu, Bupati Jember Hendy Siswanto berjanji akan memberikan dukungan, dalam bentuk bimbingan, kemudahan perijinan, dan pemasaran.

“Kalau perlu nanti kita pasarkan hingga mendunia,”  ujarnya. (Agung)

Table of Contents