Jember – Tanam Perdana Bibit Kelengkeng Jemsu ( Jember Super ) Oleh Bupati Jember Ir Hendy Siswanto ST IPU di Agrowisata Rembangan, sebagai upaya meningkatkan nilai lebih kawasan Wisata Hotel Rembangan. Selasa ( 08 / 02 / 2022 ) Siang
Sejak 20 tahun berselang, era Bupati Jember Drs Syamsul Hadi Siswoyo Msi, telah dicanangkan budi daya Buah Naga untuk pertama kali di Kabupaten Jember, yang ditanam di Kawasan Wisatan Hotel Rembangan, seluas 2,8 Hektar.
Kini, menurut Bupati Jember Ir Hendy Siswanto ST IPU, tanaman buah naga itu sudah tidak produktif lagi. Karenanya dipandang perlu diganti dengan tanaman yang lebih produktif dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Ada Dr Teguh, yang menemukan jenis tanaman kelengkeng, yang merupakan buah unggulan, untungnya lumayan bagus,” ujarnya dalam sambutan resminya.
Itulah alasannya, Bupati Hendy berkenan mengganti tanaman buah naga menjadi buah Kelengkeng, yang dinilainya sudah waktunya digalakkan.
“Karena memang orang Jember sebagian besar merupakan petani, yang bisa menanam kelengkeng, untuk menambah pendapatannya,” ujarnya.
Disamping itu, potensi buah kelengkeng masih jarang ditanam, sehingga masih terbuka luas kebutuhan pasarnya.
“Ini merupakan peluang, yang bisa digunakan untuk menambah pendapatan, yang juga bisa membuka lapangan kerja baru,” tegasnya.
Tanaman kelengkeng, menurut Bupati Hendy produksinya bisa mencapai 1 kwintal per pohon dalam satu musim produksi, harganya mencapai Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per kg.
“Yang cara panennya juga bisa diatur, sesuai keinginan pemiliknya,” katanya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir Imam Sudarmaji menyampaikan laporan kegiatan penanaman Jemsu, merupakan kegiatan untuk mempromosikan jenis Kelengkeng Jember Super
“Sekaligus agar lebih meningkatkan kunjungan wisata di kawasan Wisata Rembangan, melalui konsep Agrowisata,” ujarnya.
Penanaman kelengkeng Jemsu itu, kata Imam Sudarmaji juga merupakan upaya edukasi kepada masyarakat, tata cara menanam dan membudidayakan kelengkeng dengan benar.
“Juga untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,” ujarnya.
Pola budidaya itu, kata Imam dilakukan kerjasama dengan PT Karya Dunia Impian, yang diikat melalui Kesepakatan bersama.
Berdasarkan beberapa kajian, tanaman Kelengkeng dinilai Imam Sudarmaji memiliki banyak kelebihan dibanding dengan buah naga, disamping punya nilai ekonomis tinggi, usia produksinya bisa mencapai 10 tahun.
“Bisa juga untuk menahan erosi, karena perakarannya lebih kuat. Ini merupakan langkah awal untuk memulai Jember wayahe berkreasi dan Jember Keren,” tandasnya.
Kelengkeng Jemsu Begini Kisahnya
Penemuan Bibit Kelengkeng Jember Super, menurut Dr Hidayat Teguh bermula dari hasil penelitian tentang Pohon Kelengkeng yang tumbuh bertebaran di Kabupaten Jember.
“Ada banyak buah kelengkeng yang tumbuh di Jember tetapi tidak bisa berbuah,” kisahnya.
Teguh mencoba melakukan penelitian atas pohon kelengkeng yang tidak bisa berbuah, dan tumbuh diberbaga wilayah Kabupaten Jember.
“Kemudian saya coba gunakan zat perangsang bunga, hasil temuan sendiri, ternyata kelengkeng itu bisa berbuah,” ujarnya.
Kemudian, semua jenis tanaman kelengkeng yang dikumpulkannya, Dr Teguh mencoba melakukan pencangkokan.
“Yang paling bagus jenis kelengkeng di wilayah perbatasan Jombang dan Kencong,” katanya.
Diharapkan Bisa Dikembangkan Warga Jember
Menanggapi Penanaman Kelengkeng Jemsu itu, Kepala Desa Kemuning Lor Hariyanto menginginkan agar bisa dibagikan kepada warganya, untuk dikembangkan.
“Tetapi kami berharap jangan hanya dibagikan saja, melainkan juga ada pendampingan tentang tata cara budi dayanya,” harapnya. (Agung)