Jember _ Jempolindo.id _ Harga gabah Ahir tahun 2022, kata Ka bulog Kabupaten Jember Ahmad Mustari tembus Rp 6.500. Pernyataan itu disampaikan saat acara tutup tanam. Acara berlangsung di lahan Poktan Tani Makmur, di desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, pada Rabu (28/12/2022) siang.
Baca juga: Hadapi Masalah Klasik Anjloknya Harga Tomat, Petani Jember Minta Perhatian Pemerintah
Menurut pengakuan Kabulog kabupaten Jember, Bulog kabupaten Jember di tahun 2022 berhasil menyerap panen petani sekitar 82%. Untuk tahun mendatang (2023) Bulog Jember akan menyerap hasil panen dari petani Jember tanpa batas.
Menurut Ahmad Mustari, dalam melakukan serapan gabah dari petani Bulog sendiri bekerja sama denga Koperasi Poktan, Petani, KTNA dan Mitra Kerja Bulog yang lain
“Semua hasil panen dari petani Jember akan kita beli,” ujarnya
Sedangkan untuk serapan Bulog Kabupaten Jember, untuk beras dari petani mematok harga gabah sekitar Rp.9750 ribu per kg..
Petani Perlu Berinovasi (jempolindo)
Bupati Jember Ir Hendy Siswanto ST IPU, melalui perwakilan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTHP) Kabupaten Jember, Sidik Tanoyo mengatakan, petani Jember harus banyak berinovasi dalam upaya meningkatkan hasil panennya.
“Kerjasama dan saling berbagi pengalaman dalam bertani harus di tingkatkan lagi, Karena dengan kerjasama yang baik antara petani adalah kunci sukses di kalangan petani,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Poktan Tani Makmur Sucipto, mengatakan dalam meningkatkan hasil panen petani diharapkan selain menggunakan pupuk bersubsidi, juga lebih ditekankan menggunakan pupuk organik.
“Guna menekan biaya produksi,dianjurkan agar menggunakan pupuk organik. Karena pupuk non subsidi sangat mahal,” tegasnya
Dari pantauan jempolindo, diketahui acara tutup tanam Poktan tani makmur, diawali dengan tanam bersama. Seluruh jajaran yang hadir turut menanam.
Hadir dalam acara tutup tanam tersebut, Bupati Jember yang diwakili DPHTP Kabupaten Jember, Kabulog kabupaten Jember, Muspika Kecamatan Wuluhan, dan puluhan anggota kelompok Tani Makmur.
Harga Masih Tak Sesuai Prakteknya
Pernyataan Kabulog Jember itu mendapat sanggahan. Ketua Komunitas Masi Sejahterakan Petani (MSP) Kabupaten Jember Teguh Wahyudi, mengatakan ketetapan harga itu realitasnya masih sekira Rp 5700 per kg ks.
“Harga ketetapan bulog itu belum sepenuhnya bisa diterapkan, kenyataanya gabah petani mau masuh ke Bulog gak gampang, masih ada semacam tahapan dan prosedurnya,” ujar Wahyudi.
Selama ini, kata Ketua Kelompok Tani Sumber Klopo I Desa Curahkalong Bangsalsari itu, hasil panen padi anggota kelompok taninya, masih belum pernah ada yang bisa masuk ke bulog.
“Kalaupun dipaksakan, jatuhnya harga masih dibawah tengkulak,” tegas Wahyudi.
Wahyudi mengungkapkan, untuk bisa masuk menjadi mitra Bulog, seperti ada semacam orang dalam.
“Jadi ya prakteknya ya gak gampang juga, masih banyak petani yang pada dasarnya belum ada yang bisa masuk Bulog,” tandasnya. (Gito)