19.4 C
East Java

Kampanye Anti Pelecehan Seksual Di Gerbong Kereta Api 

Jember – Pelecehan seksual di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) yang menimpa BC, Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pada Selasa (21/06/2022) malam, memicu keprihatinan banyak kalangan.

 

Keprihatinan itu diwujudkan dalam bentuk Kampanye Anti Kekerasan seksual, yang diselenggarakan di Stasiun Kota Banyuwangi, Rabu (29/6/2022).

Kampanye Anti Pelecehan
Petugas PT KAI yang turut berkampanye Anti Pelecehan Seksual di Gerbong Kereta Api

Kampanye itu diikuti oleh 30 orang, terdiri dari petugas KAI, Komunitas Rail Fans, terdiri dari Tanggul Railfans Community, Komunitas Railfans Daop 9, dan Osing Train Community.

PT KAI Daop 9 Jember serius merespon terjadinya pelecehan seksual yang vidionya sempat viral itu, hingga Vice President PT. KAI Daop 9 Jember Broer Rizal, memberikan ancaman kepada pelaku, dengan memberlakukan larangan naik Kereta Api seumur hidup.

“Hari ini kami melakukan kampanye pencegahan tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Kampenye ini satu tujuannya, adalah menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kekerasan maupun pelecehan seksual. Khususnya di gerbong kereta api,” ujar Broer saat dikonfirmasi di tengah kegiatan kampanye.

Adanya kegiatan kampanye itu, lanjut Broer, sebagai salah satu bentuk keprihatinan yang dilakukan oleh PT. KAI dan komunitas pecinta kereta api.

“Kami berharap para pengguna jasa kereta api masyarakat bisa saling menghormati saling menghargai pada saat mengunakan kereta api. Sehingga penumpang kereta api secara umum merasakan nyaman,” ucapnya.

Sementara ini, kata Broer belum ada kejadian pelecehan seksual diwilayah kerjanya, meski tetap harus diantisipasi.

“Kebetulan di wilayah DAOP 9 Jember, alhmdulillah aman tidak ada laporan-laporan terkait tindak kekerasan atau pelecehan seksual. Tapi kalau sampai ada terjadi dan diketahui dilakukan oleh penumpang kereta api. Kami akan blacklist sebagai bentuk sanksi moril yang dilakukan oleh pelaku,” tegasnya.

Seperti diketahui, seperti dirilis kompas.com,  Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, kasus pelecehan itu berawal saat korban dan pelaku bertemu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Pada saat keduanya bertemu, pelaku bilang bahwa dia dapat membuka aura korban,” ujar Muqaffi, Rabu (22/6/2022).

Setelah itu, korban dan pelaku berjalan kaki ke Lapangan Banteng hingga Monumen Nasional.

Pada saat di Stasiun Rajawali, tangan pelaku tiba-tiba masuk ke dalam baju korban, di situ terjadilah pelecehan,” ucap Muqaffi.

Korban sempat berteriak, lalu masuk ke gerbong KRL. Pelaku mengikuti korban.

“Dalam perjalanan, tepat di Jatinegara, perbuatan pelaku terulang kembali. Tiba-tiba tangan pelaku masuk ke dalam baju korban, terjadilah pelecehan kembali,” kata Muqaffi.

Ketika kereta hendak melintas di Stasiun Buaran, Duren Sawit, salah satu petugas keamanan menegur pelaku.

“Selanjutnya pelaku dan korban diturunkan dari stasiun dan diamankan, lalu dibawa ke Mapolsek Duren Sawit,” tutur Muqaffi. (#)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img