Jember _ Jempolindo.id _ Kader Partai Golkar, terkesan saling serobot suara hasil perolehan Pemilu 2024, sehingga terkesan mengabaikan kewenangan Partai.
Kesan itu tampak dari ramainya pemberitaan terkait dugaan penggelembungan suara caleg DPR RI dari partai Golkar di Dapil Jember Lumajang, sehingga memantik reaksi dari sejumlah pihak.
Baca juga: Dwi Priyo Atmojo Tepis Tudingan Melakukan Penggelembungan Suara
Tak terkecuali tim pemenangan masing-masing. Sebab, belum apa-apa urusan internal parpol sudah diumbar keluar.
Ali Poernomo, salah satu tim pemenangan caleg DPR RI Dwi Priyo Atmojo atau biasa disapa Mas Priyo menjelaskan, terkait berita yang beredar, tentang dugaan penggelembungan suara.
Menurutnya, caleg yang dia dukung tidak mengerti kenapa kondisi itu sampai terjadi.
“Bener ini, awalnya saya dan tim tidak mengerti dan tidak memahami isu yg beredar tersebut,” bebernya ketika menyampaikan tanggapannya melalui rilis singkat.
Dia menyayangkan, adanya kabar yang sudah kelewat batas. Sudah ada yang menghakimi dan memvonis seolah olah calonnya bersalah. Semua yang bersifat dugaan seolah olah sudah final.
Berikutnya yang tidak kalah penting menurut dia adalah intervensi Caleg yang melampaui batas. Setiap rekapitulasi ada saksi parpol. Termasuk dari Golkar.
“Wewenang mereka sebagai saksi tolong dihargai. Karena mereka representasi dari partai. Kalau semua caleg protes mempersoalkan hasil perolehan, kan gak selesai- selesai tekap,” katanya
Menurut Ali, menyangkut teknis pemilu, penghitungan suara dan seterusnya, hal itu bukan ranah caleg untuk berkomentar. Sebab, Yang dia fahami bahwa Peserta pemilu adalah parpol.
“Hal ikhwal terkait dengan partai, tentu lebih elok dibicarakan di internal partai. Bukan malah diumbar di luar,” katanya. (Rilis)