Jember – Jempolindo.id – Jember terpilih menjadi tuan rumah penyelengaraan pelatihan manajemen bencana, dari 18 Kabupaten/kota, yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Hotel Rembangan, yang akan berlangsung sejak hari Senin (17/10/2022) hingga Kamis (21/10/2022).
Turut hadir saat pembukaan pelatihan itu, diantaranya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Sigit Akbari, Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan dr Hendro Soelistijono serta 18 Kabupaten atau Kota yang mewakili.
Usai membuka pelatihan Manajemen Bencana itu, Senin (17/10/2022) pagi, Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU menjelaskan bahwa terpilihnya Kabupaten Jember sebagai tempat pelatihan manajemen bencana, karena di Jember kondisi alamnya cukup lengkap.
“Semua sudah tersedia di Jember, jadi bisa dijadikan sebagai sarana belajar yang lebih lengkap,” paparanya.
Lebih lanjut Hendy menjelaskan bahwa BPBD merupakan garda terdepan dalam penanggulangan bencana.
“Karenanya diperlukan pelatihan manajemen bencana, agar petugas memeiliki kemampuan memadai, masyarakat juga tidak panik dalam menghadapi bencana,” paparnya.
Terlebih, kata Hendy bencana alam tidak bisa terdeteksi secara detail, terkadang datang secara mendadak, karenanya BPBD harus selalu siap dan sigap menghadapinya serta meminimalisir adanya korban. Selain itu juga harus mempersiapkan pasca bencana itu terjadi.
“Saya bangga kepada BPBD karena kerja dengan tulus dan tanpa pamrih. Mereka terpanggil hati nurani untuk menolong sesama,” pungkas Bupati Jember.
Semua anggota BPBD bekerja tanpa mengenal waktu. Karena yang mereka fikirkan hanya kepedulian sosial, pekerjaan ini tidak mudah dan tidak mengenal waktu.
Namun, Hendy mengingatkan bahwa dalam menanggulangi diperlukan kerjasama semua pihak.
“Kita semua bersatu padu untuk menanggulangi dan mengatasi jika ada bencana. Bila semua sudah menyatu, maka akan tanggap menghadapi datangnya bencana alam,” ujarnya.
Ditanya tentang adanya masyarakat yang memanfaatkan sempadan sungai, untuk rumah atau bangunan lainya, Hendy menegaskan akan segera melakukan penertiban, sehingga dapat memperkecil kemungkinan adanya bencana.
“Kita akan segera tertibkan, bagi kawasan sempadan sungai, agar tidak ada masyarakat melakukan pembangunan permanen,” tegasnya.
Seperti bencana longsor yang terjadi di Desa Jambersari Kecamatan Sumberbaru, pada Sabtu (15/10/2022) baru lalu.
Berdasarkan informasi BPBD Jember, longsor yang terjadi di Dusun Krajan Desa Jambesari itu, mencapai 50 meter dengan ketinggian sekitar 50 meter, telah menyebabkan satu sepeda motor tertimbun, dan 5 rumah rusak parah.
Atas terjadinya bencana itu, BPBD Jember bersana TNI POLRI, bergerak ke titik lokasi untuk memberikan bantuan, dan penanggulangan bencana.
Hendy juga menjelaskan bahwa sudah diperintahkan kepada BPBD Jember dan Dinas Sosial Kabupaten Jember untuk segera memberikan bantuan.
“Kami sudah perintahkan kepada BPBD dan Dinas Sosial untuk segera memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana,” tegasnya.
Pada peristiwa bencana itu, tidak ada korban jiwa, beruntungnya warga segera melakukan evakuasi mandiri, sebelum tanah longsor terjadi. (Agung)